BUMN Karya akan Dimerger di Bawah Danareksa

 

NERACA

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir siap melakukan merger terhadap BUMN-BUMN Karya yang berada di bawah Danareksa. "Apa yang kami lakukan? Kami akan melakukan merger BUMN-BUMN Karya yang ada di bawah Danareksa," ujar Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (25/5).

Ia menambahkan, untuk BUMN-BUMN Karya besar dan tidak berada di bawah Danareksa rencananya akan dilakukan sinergi, seperti Hutama Karya akan bersinergi dengan Waskita Karya, dan PT PP akan bersinergi dengan WIKA. "Ini bisa menjadi istilahnya anak usaha sehingga bisa memperkuat cashflow," katanya.

Berkaitan dengan upaya konsolidasi BUMN Karya, Kementerian BUMN sejak awal telah memiliki peta jalan atau roadmap yang disusun bersama Boston Consulting Group. Menurut Erick, terdapat tiga konteks yang dipelajari saat itu yakni pertama adalah persoalan ketika pembiayaan jangka pendek harus membiaya proyek jangka panjang.

Hal kedua adalah Kementerian BUMN berupaya melakukan refokus BUMN-BUMN Karya harus dengan expertise atau keahliannya. Ini dalam rangka agar sampai BUMN-BUMN Karya tidak saling membanting harga demi rebutan proyek, padahal cashflow-nya tidak ketemu.

Hal ketiga terkait dengan BUMN-BUMN Karya melebarkan bisnis pada sektor-sektor yang bukan expertise-nya, seperti sektor properti. "Inilah yang kami konsolidasi dan perbaiki. Cetak birunya sudah jadi, hanya saja kembali yang namanya melakukan penataan tersebut memerlukan waktu," kata Erick.

Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan pihaknya akan terus mendorong penyehatan BUMN Karya. Kementerian BUMN sudah memiliki peta jalan atau roadmap untuk mentransformasi BUMN karya.

Menurut dia, pihaknya memperbaiki portofolio dan melakukan re-grouping, serta konsolidasi agar BUMN-BUMN karya bisa memiliki spesialisasi dan keahlian sejalan dengan regulasi industri konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Bukan bisnis yang generalis apalagi palugada.

Erick juga menyampaikan pentingnya pembangunan infrastruktur serta peran pemerintah dan swasta. Pembangunan infrastruktur adalah kunci untuk kemajuan ekonomi dan peningkatan daya saing dengan menekan biaya logistik Indonesia yang saat ini masih 23 persen.

Dalam konteks BUMN karya, saat ini kondisi BUMN karya yang tengah menghadapi beban utang besar juga tidak semuanya sama. Ada yang relatif lebih sehat. Ada juga yang lebih “penyakitan”. Ada yang sudah mencetak untung, ada yang masih berkelindan dalam kerugian.

Mengacu pada laporan keuangan WSKT pada kuartal 1 lalu, perusahaan mengalami rugi bersih Rp374,9 miliar, sedikit lebih baik ketimbang kerugian periode sebelumnya yang mencapai Rp830,6 miliar.  Adapun pendapatan usaha turun 0,6% menjadi Rp2,73 triliun. Bagaimana BUMN karya yang lain? WIKA sejauh ini juga merugi Rp59,6 miliar pada 2022 akibat pembengkakan berbagai biaya. 

Praktis, baru dua dari empat BUMN karya yang tercatat sahamnya di bursa yang sejauh ini berhasil mencetak keuntungan. Adhi Karya pada kuartal 1-2023 berhasil mencetak laba Rp8,45 miliar meski pendapatan usaha menyusut 30% menjadi Rp2,66 triliun dibandingkan kuartal II-2022.

Terakhir, PTPP sejauh ini belum menyerahkan laporan kinerja kuartal 1-2023. Namun, capaian kinerja pada 2022 menunjukkan, perusahaan masih berhasil mencetak laba pada 2022 sebesar  Rp271,7 miliar naik tipis 2,15% secara tahunan didukung pendapatan usaha yang berhasil tumbuh 12%. 

Bukan cuma perkara untung rugi perusahaan saja, beban utang BUMN karya yang menjadi salah satu episentrum masalah di sektor ini juga memiliki bobot bervariasi. Sejauh ini, Waskita masih menjadi “juara” perihal beban utang dan rasio utang luar biasa tinggi. Pada kuartal 1-2023, Waskita mencatat total kewajiban mencapai Rp84,37 triliun di mana sebesar Rp21,23 triliun adalah kewajiban jangka pendek (current liabilities). 

 

BERITA TERKAIT

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…