Pemulihan Ekonomi ASEAN

 

 

Ketika Presiden Jokowi bertemu dengan sejumlah pemimpin ASEAN pada acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN (ASEAN Summit 2023) belum lama ini, selain membahas isu sentral di kawasan itu, berbagai pihak meyakini bahwa pertemuan tersebut mampu mengupayakan perdamaian global.

Pada kesempatan tersebut, Presiden mengajak adanya percepatan pemulihan ekonomi global. Dengan mengusung semangat kolaboratif, sinergis dan inklusif, seluruh negara di dunia berupaya memberikan solusi konkret atas krisis multidimensional.

Dalam pengantarnya, Jokowi menegaskan kalau Indonesia sendiri sangatlah menghargai dan merasa terhomat karena PM Kamboja Hun Sen bersedia menghadiri KTT ASEAN secara langsung. Apresiasinya sangat tinggi, bukan hanya kepada PM Hun Sen namun kepada seluruh kepala negara delegasi anggota ASEAN lainnya karena bisa menyempatkan diri untuk hadir dalam KTT ASEAN di tengah situasi dunia saat ini yang penuh ketidakpastian dan sedang tidak baik-baik saja.

Dengan kehadiran PM Kamboja tersebut, tentunya diharapkan KTT ASEAN membawa sebuah perubahan yang berdampak sangat besar bagi pemulihan global. Karena, memang ASEAN sendiri merupakan salah satu platform multilateral strategis yang dapat menghubungkan negara-negara dengan ekonomi besar di dunia.

Bagaimanapun, persatuan di ASEAN harus terus diperkuat untuk dapat mengambil peran dalam perdamaian serta juga pertumbuhan ekonomi. Sebagaimana saat ini ekonomi global belum sepenuhnya pulih, ASEAN harus jadi motor perdamaian dan pertumbuhan ekonomi. Kuncinya yaitu persatuan, sehingga ASEAN menjadi pemain sentral dalam perdamaian dan pertumbuhan ekonomi global.

Keberadaan ASEAN memiliki sejumlah dampak positif yang dirasakan dari perhimpunan ini. Hingga tahun 2022, anggota ASEAN bertambah enam negara lainnya menjadi total sebelas negara anggota. Enam negara yang dimaksud ialah Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste. Indonesia sendiri, telah berperan menjadi Keketuaan ASEAN sebanyak tiga kali (1976, 2003, 2011) dan menghasilkan capaian yang terbukti, dapat mendorong kemajuan negara ASEAN.

Mengusung tema utama bertajuk ‘“ASEAN Matters: Epicentrum of Growth", setidaknya terdapat sejumlah maksud yang ingin dicapai oleh Pemerintah. Artinya, Pemerintah Indonesia menegaskan ingin menjadikan kawasan ini tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia. Hal ini karena, Indonesia ingin membawa ASEAN menjadi kawasan yang memiliki peran penting, bagi negara kawasan dan dunia. Baik berperan sentral sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan kawasan. Selain itu, Indonesia juga ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.

Tidak hanya itu. Masyarakat Labuan Bajo mendukung KTT ASEAN karena sangat menguntungkan bagi mereka. Labuan Bajo makin dikenal oleh warga Asia Tenggara dan seluruh dunia. Alam dan wisata Labuan Bajo ikut disorot oleh media internasional sehingga tempat ini menjadi lebih populer, dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

Peningkatan turis domestik maupun internasional tentu saja meningkatkan pendapatan dari para pengusaha lokal di sana. Terutama bagi pebisnis hotel dan penginapan lain. Terbukti setelah 3 tahun pandemi dan bisnis sepi, saat KTT berlangsung terlihat okupansi hotel penuh kembali, baik dari kalangan peserta KTT maupun wisatawan asing yang ingin berlibur dan menikmati kecantikan alam NTT. Semoga.

 

BERITA TERKAIT

Cegah Dampak El Nino

Ancaman El Nino di negeri belakangan ini semakin kentara, apalagi data BPS mengungkapkan sektor pertanian saat ini hanya berkontribusi sekitar…

Permendag Tak Akomodatif

  Meski aturan pembatasan jenis dan jumlah barang kiriman pekerja migran Indonesia (PMI) sudah dicabut, penumpang pesawat dari luar negeri…

IKN Magnet Investasi

  Eksistensi UU Cipta Kerja dinilai cukup strategis dalam memajukan perekonomian Indonesia. UU Cipta Kerja akan menjadi salah satu regulasi…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Cegah Dampak El Nino

Ancaman El Nino di negeri belakangan ini semakin kentara, apalagi data BPS mengungkapkan sektor pertanian saat ini hanya berkontribusi sekitar…

Permendag Tak Akomodatif

  Meski aturan pembatasan jenis dan jumlah barang kiriman pekerja migran Indonesia (PMI) sudah dicabut, penumpang pesawat dari luar negeri…

IKN Magnet Investasi

  Eksistensi UU Cipta Kerja dinilai cukup strategis dalam memajukan perekonomian Indonesia. UU Cipta Kerja akan menjadi salah satu regulasi…