NERACA

Jakarta – Sebagai perusahaan teknologi penyedia berbagai solusi, Jatis Mobile mengkombinasikan lintas generasi dalam struktur manajemennya. Jatis Mobile memiliki lebih dari 200 karyawan bertalenta dan dipimpin oleh jajaran direksi yang terdiri dari gabungan kepemimpinan senior dan generasi muda segingga dapat menjadikan kaum milenial sebagai pendamping maupun mentor bagi para pemimpin senior.

Jatis Mobile yang menyediakan berbagai solusi mulai dari perpesanan dengan menawarkan rangkaian layanan yang lengkap (WhatsApp, SMS dan email), chat commerce, custom development, Artificial Intelegence, dan Chatbot dengan berfokus pada pasar enterprise (B2B) dan saat ini sedang mengembangkan pasar Small Medium Business. “Generasi milenial biasanya memiliki karakter yang fleksibel, mudah beradaptasi, dan tech-savvy (melek teknologi), kaum milenial juga menawarkan banyak hal dalam lingkungan kerja, sehingga generasi yang lebih tua harus banyak belajar dari generasi muda,” kata Dirut Jatis Mobile Erik Rivai Ridzal seperti dikutip dalam keterangannya, Rabu (17/5).  

Perjalanan panjang Perseroan selama 20 tahun telah memberikan solusi teknologi untuk para pelanggan dengan total portofolio lebih dari 500 klien korporat dan lebih dari 12.000 merchants Small Medium Business, tidak lepas dari dukungan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Jatis Mobile mengembangkan program reverse mentoring. Terdapat beberapa manfaat dari program ini, beberapa diantaranya adalah menanamkan perspektif yang lebih kritis mengenai pemikiran strategis, kepemimpinan, pola pikir, dan nilai-nilai di tempat kerja. Metode reverse mentoring terbukti tepat dengan menempatkan kaum milenial dalam jajaran manajemen, sehingga semua departemen mampu mendapatkan berbagai capaian yang berhasil membawa Perseroan hingga mencatatkan saham perdana (listing) atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada awal bulan Mei,” jelasnya.

Bahkan, saham Jatis Mobile berhasil menyentuh Auto Reject Atas (ARA) di hari pertama sebesar Rp135 per lembar atau naik sebesar 35% dari harga awal Rp100 per lembar. Sebagai catatan, kenaikan ARA yang baik ini bertahan hingga 5 hari berturut-turut dengan total 114%. Pencapaian ini berkat rekam jejak pertumbuhan revenue (46% YoY periode 2021-2022) dan pertumbuhan laba (76% YoY periode 2021-2022) yang baik dari Perseroan, maupun fundamental yang kuat dari jajaran direksi dan manajemen tim yang telah berdedikasi dan ahli di bidangnya.

Hal ini sesuai dengan visi Perseroan untuk menjadi pemimpin pasar yang dominan dan berkelanjutan untuk solusi perpesanan yang lengkap (WhatsApp, SMS dan email), pengembangan aplikasi (chat commerce, custom development, AI dan Chatbot, dan pendistribusian digital di Asia Tenggara.