King Tire Targetkan Laba Tumbuh 10%

NERACA

Jakarta – Tahun ini, PT King Tire Indonesia Tbk. (TYRE) menargetkan pertumbuhan laba sekitar 10%. Sementara untuk pendapatan ditargetkan naik 20% per tahunnya. “Kita menargetkan laba untuk naik kurang lebih 10 persen ya dari currently yang ada sekarang,”kata Direktur Utama TYRE, Harris Muliawan di Jakarta, kemarin.

Per September 2022, emiten produsen ban brand Kinglaand ini membukukan penjualan bersih Rp360,66 miliar naik 33,27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp270,69 miliar. Sementara itu, beban pokok penjualan TYRE tercatat sebesar Rp305,71 miliar naik 33,39% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp229,17 miliar.

Kemudian pertumbuhan laba bersih menjadi Rp10,94 miliar naik 123,72% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp4,89 miliar. Lebih lanjut, dia mengatakan TYRE berencana untuk memperkuat modal kerja seperti membeli bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Dana yang akan digunakan untuk modal kerja berasal dari dana IPO dan juga pinjaman dari bank yang sudah dilakukan sebelumnya.

Pada debut perdana di pasar modal, perdagangan saham TYRE dibuka melejit 34,78 auto reject atas (ARA) ke level Rp186. Perseroan yang menjadi emiten ke-35 tersebut mencatatkan saham perdana ke publik di harga Rp138 per saham. TYRE menawarkan sebanyak 700 juta saham baru atau sebesar 20,13% dari seluruh total modal yang disetor penuh setelah IPO, sehingga perseroan ini mengumpulkan dana IPO sebesar 96,6 miliar.

Selama penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), saham TYRE kelebihan permintaan (oversubscribed) hampir 10 kali, tepatnya 9,98 kali. Bersamaan dengan penawaran umum tersebut, perseroan menerbitkan waran seri I sebanyak 350.000.000 waran seri I, atau setara dengan 12,60% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum dan penerbitan waran seri I.

Pada setiap dua saham baru hasil penawaran umum melekat satu waran seri I dimana setiap satu Waran Seri I dapat ditukar dengan satu saham biasa atas nama. Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan pembelian saham biasa atas nama dengan nilai nominal sebesar Rp50 setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp150 setiap saham.

Jumlah dana yang akan diterima perseroan dari penawaran waran seri I seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp52.500.000.000. Jangka waktu pelaksanaan waran seri I yaitu dimulai setelah enam bulan sejak waran diterbitkan sampai dengan satu hari kerja sebelum ulang tahun kedua pencatatan waran yaitu tanggal 8 November 2023 sampai dengan 7 Mei 2025.

 

BERITA TERKAIT

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…