Emiten produsen kertas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mencatatkan laba bersih senilai US$ 133,24 juta dalam tiga bulan pertama tahun 2023 atau turun 24,4% dibanding periode sama tahun 2022 yang terbilang US$ 176,45 juta. Akibatnya, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melorot ke level US$ 0,02435 per lembar, sedangkan di akhir Maret 2022 berada di level US$ 0,03225. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Sebaliknya, penjualan bersih tumbuh 6,13% dibanding akhir kuartal I 2022 menjadi US$ 1,056 miliar. Rinciannya, penjualan pulp atau bubur kertas naik 39,4% menjadi US$ 382,65 juta. Senada, penjualan kertas budaya meningkat 16,9% menjadi US$ 358,81 juta. Lalu penjualan kertas industri, tissue dan lain lainnya melorot 24,1% menjadi US$ 314,75 juta.

Walau beban pokok penjualan membengkak 3,9% menjadi US$ 655,92 juta. Tapi laba kotor tetap tumbuh 9,8% menjadi US$ 400,29 juta. Kemudian beban lain-lain membengkak 216,2% menjadi US$ 117,85 juta. Selanjutnya, rugi selisih mata uang asing senilai US$ 58,13 juta. Sedangkan di kuartal pertama 2022 membukukan laba kurs US$ 9,77 juta. Ditambah beban bunga yang meningkat 4,5% menjadi US$61,847 juta.

Laba sebelum taksiran beban pajak penghasilan melorot 12,2% menjadi US$ 193,37 juta. Terlebih taksiran beban pajak penghasilan membengkak 36,4% menjadi US$ 60,164 juta. Dampaknya, laba neto turun 24,4% menjadi US$ 133,21 juta. Sementara itu, total kewajiban berkurang 1,4% dibanding akhir tahun 2022 menjadi US$ 3,996 miliar. Pada sisi lain, jumlah ekuitas bertambah 2,3% dibanding 31 Desember 2022 menjadi US$ 5,605 miliar.