NERACA
Jakarta – Sumber daya manusia (SDM) yang kompeten berperan penting dalam meningkatkan kinerja industri manufaktur yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi, industri manufaktur menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja cukup banyak. Pada tahun 2022, terjadi penambahan tenaga kerja sektor industri sebanyak 465 ribu orang atau mengalami kenaikam dibanding tahun sebelumnya.
“Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyadari bahwa penyediaan SDM kompeten merupakan bagian investasi pengembangan sektor industri. Oleh karena itu, upaya perbaikan pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi hal yang sangat penting untuk menjembatani kebutuhan tersebut,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta.
Agus menegaskan, melalui seluruh unit pendidikan kejuruan yang dimiliki oleh Kemenperin, pihaknya bertekad untuk terus mengembangkan pendidikan vokasi yang menjadi best practice kemitraan yang link and match antara dunia pendidikan dengan dunia industri. “Kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi terletak pada orientasi penyelenggaraan yang berfokus pada pemenuhan demand bukan pada supply,” tegas Agus.
Hal itu sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi. Regulasi ini menyebutkan agar program pendidikan dan pelatihan vokasi dapat menghasilkan tenaga kerja yang selaras dengan kebutuhan industri dan juga mampu berkembang menjadi pengusaha mandiri.
Atas dasar itulah Kemenperin terus berupaya mendorong pembangunan SDM sesuai dengan kebutuhan industri, di antaranya melalui pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Langkah tersebut dilakukan seiring terus meningkatnya kebutuhan tenaga kerja industri di tanah air.
Lebih lanjut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin selalu mendukung upaya penyiapan infrastruktur kompetensi SDM industri, di antaranya melalui ketersediaan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) beserta Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Asesor Kompetensi, serta Tempat Uji Kompetensi (TUK).
Guna meningkatkan kualitas calon tenaga kerja industri, BPSDMI Kemenperin menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan vokasi melalui 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, dan 9 SMK yang dimiliki. Pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan vokasi ini gencar dilakukan dengan menggandeng sejumlah sektor industri.
“Seluruh unit pendidikan vokasi industri Kemenperin telah menerapkan pendidikan berbasis kompetensi yang bermitra dengan industri. Keberadaan industri merupakan mitra strategis dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi sehingga terlibat aktif mulai dari proses perekrutan, praktik kerja industri, hingga penempatan kerja,” ujar Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan.
Salah satu upaya yang telah direalisasikan BPSDMI Kemenperin dalam menjalin kerja sama dengan sektor industri tersebut adalah penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara SMK-SMTI Banda Aceh dengan PT. Mitra Kaya Galvanize (PT. MKG). PT. MKG adalah salah satu perusahaan Pencelupan Galvanise yang berlokasi di daerah Bekasi, Jawa Barat yang juga masuk dalam keanggotaan Asosiasi Galvanise Indonesia.
Kerja sama tersebut sehubungan dengan Instruksi Presiden RI Nomor 09 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing SDM melalui kerja sama dengan DU/DI (Dunia Usaha/Dunia Industri.
“Bentuk kerjasama yang sedang berjalan adalah magang dalam negeri untuk alumni dan juga penempatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) siswa untuk kelas XII selama 6 bulan,” tutur Kepala Sekolah SMK-SMTI Banda Aceh, Junaidi.
Prakerin tersebut diikuti siswa SMK-SMTI Banda Aceh Konsentrasi Keahlian Teknik Kimia Industri (TKI) dan Konsentrasi Keahlian Analisis Pengujian Laboratorium (APL). Kegiatan Prakerin direncanakan dari bulan Juni hingga November 2023.
Setelah Prakerin dilaksanakan, akan diadakan Evaluasi Pelaksanaan Prakerin di bulan terakhir Prakerin. Pembimbing dari siswa Prakerin tersebut adalah karyawan dari PT. MKG sendiri, sehingga bisa menunjukkan kondisi dunia kerja industri secara langsung dan tepat.
“Dalam kesempatan ini juga hadir Pihak Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh sekaligus pembahasan dan perintisan kerjasama yang juga akan direalisasikan dalam penandatanganan MoU dengan SMK SMTI Banda Aceh,” jelas Junaidi.
NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian Luar Negeri dan Pembangunan Inggris (FCDO), meluncurkan Program…
NERACA Jakarta – Ketua Bidang Perkebunan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) R. Azis Hidayat mengusulkan agar dibentuk Pelaksana Harian…
NERACA Indramayu — Pertamina EP melalui terobosan terbaru, yang disebut DOBBER (downhole scrubber), berhasil menurunkan angka loss production opportunity/LPO, dari…
NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian Luar Negeri dan Pembangunan Inggris (FCDO), meluncurkan Program…
NERACA Jakarta – Ketua Bidang Perkebunan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) R. Azis Hidayat mengusulkan agar dibentuk Pelaksana Harian…
NERACA Indramayu — Pertamina EP melalui terobosan terbaru, yang disebut DOBBER (downhole scrubber), berhasil menurunkan angka loss production opportunity/LPO, dari…