Sepanjang tahun 2022, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak membukukan laba bersih senilai Rp40,7 triliun atau tumbuh 29,6% secara tahunan,"Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA melewati tahun 2022 dengan kinerja yang solid," kata Presiden Direktur BCA”, Jahja Setiaatmadja di Jakarta, kemarin.

Meskipun terdapat tantangan berupa ketidakpastian perekonomian global, BCA melihat momentum bisnis di Indonesia kembali bertumbuh sebagaimana tampak dari pertumbuhan total kredit sebesar 11,7% secara tahunan. Sepanjang 2022, BCA juga terus mengembangkan ekosistem bisnis secara hybrid, baik pada platform online maupun offline, mendorong frekuensi transaksi kembali mencetak rekor tertinggi.

Total volume transaksi naik 36,8% year on year mencapai 24,1 miliar transaksi, selaras dengan penambahan jumlah rekening nasabah sebesar 6,2 juta menjadi 34,7 juta."BCA mengusung konsep hybrid banking untuk melayani kebutuhan nasabah secara online maupun offline. Untuk memperkuat ekspansi ekosistem bisnis, BCA berkolaborasi dengan mitra strategis dan melakukan inovasi layanan digital serta investasi berkesinambungan," imbuh Jahja.

Capaian volume transaksi tersebut pun mendorong naik dana giro dan tabungan (CASA) 10,6% year on year mencapai Rp847,9 triliun per Desember 2022 atau berkontribusi hingga 82% dari dana pihak ketiga (DPK)."Secara keseluruhan, total DPK tumbuh 6,6% year on year menjadi Rp1.040 triliun sehingga mendorong total aset BCA naik 7% year on year menjadi Rp1.315 triliun," kata Jahja.