Di kuartal tiga 2022 kemarin, PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) membukukan laba bersih sebesar Rp88,777 miliar atau tumbuh 6,05% dibanding periode sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp83,709 miliar. Hasil itu mendongkrak laba per saham ke level Rp13 per lembar, sedangkan di akhir September 2021 berada di level Rp12. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan telah audit di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan tumbuh 7,3% menjadi Rp249,25 miliar yang ditopang peningkatan pendapatan sewa kantor dan gudang sebesar 6,2% menjadi Rp220,69 miliar. Walau beban membengkak 15,5% menjadi Rp77,358 miliar. Tapi laba kotor tetap tumbuh 3,6% menjadi Rp171,89 miliar. Sementara itu, total kewajiban bertambah 35,1% dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp1,283 triliun.

Salah satu pemicunya, pinjaman bank jangka panjang yang naik 47,03% menjadi Rp991,57 miliar. Pada sisi lain, ekuitas tumbuh 2,5% menjadi Rp6,312 triliun. Sebelumnya di awal tahun 2023, saham perseroan diborong oleh PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) melalui anak usahanya PT Suwarna Arta Mandiri.

Disebutkan, Suwarna memborong 1.252.525.300 saham PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) pada 5 Januari 2023. Sekretaris Perusahaan Provident Investasi Lim Na Lie menjelaskan, harga pembelian per sahamnya Rp 495. Sehingga nilai transaksinya mencapai Rp 620 miliar. Setelah transaksi, lanjutnya, PALM melalui Suwarna Arta Mandiri memiliki 1.252.525.300 saham MMLP atau 18,18%.