NERACA

Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE), salah satu pengembang dan pengelola properti di Indonesia langsung tancap gas dalam ekspansi bisnisnya dengan membangun sejumlah ruko.

Direktur Utama Citra Buana, R Asep Eddy mengatakan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan ruko di kawasan Paskal Hyper Square. Hal itu untuk menangkap berbagai peluang ke depan serta demi menjangkau lebih banyak pasar.“Awal 2023 menjadi tahun yang penuh optimistis, kami berhasil mencapai milestone baru melalui IPO yang merupakan aksi korporasi strategis. Melalui IPO, Citra Buana berkomitmen ingin selalu memberikan karya terbaik bagi masyarakat, khususnya untuk pengembangan perekonomian kota Bandung,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjadi emiten keempat yang listing tahun ini dan ke-829 di BEI. IPO Citra Buana digelar 2-4 Januari 2023. Dalam IPO, perseroan memperoleh dana sebesar Rp 40,68 miliar. Pada aksi korporasnya, perseroan melepas 20% saham dengan harga pelaksanaan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp 150. Dalam aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Panin Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

R. Asep Eddy bersyukur industri properti terus membaik di tengah pemulihan perekonomian saat ini. Berbagai rencana pengembangan kawasan pun terus perseroan lakukan guna mempertahankan tren pertumbuhan kinerja yang baik. Sejak dikembangkan tahun 2003, Paskal Hyper Square telah menjadi kawasan one stop living dengan luas area sekitar 135 ribu m2 yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas meliputi food market, ruko, pusat perbelanjaan, pendidikan, hotel, dormitory dan pusat hiburan.

Saat ini, di kawasan Paskal Hyper Square masih terdapat lahan yang dapat dikembangkan oleh perseroan. Maka dari itu, perseroan membangun 92 unit ruko untuk mulai dipasarkan dan dialihkan pemanfaatannya. “Produk properti ruko saat ini masih menjadi andalan kami. Sepanjang periode sejak 2019 hingga tahun lalu, pendapatan perseroan mengalami peningkatan, karena peningkatan pendapatan sewa dan pengalihan pemanfaatan/penggunaan bangunan dan atau tanah (ruko),” kata Eddy.

Selain itu, kata R.Asep Eddy, saat ini perseroan memiliki rencana untuk mengembangkan kawasan ekowisata di daerah Cipaku, Bandung, di atas lahan seluas 37.860 m2. Per 30 Juni 2022, perseroan meraih pendapatan Rp19,26 miliar, menurun 29,03% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 27,1 miliar.  Penurunan tersebut terutama disebabkan karena masih terdapat beberapa proses pengalihan pemanfaatan/penggunaan bangunan dan atau tanah (Ruko) sampai 30 Juni 2022 dan baru bisa diakui sebagai pendapatan setelah terjadi serah terima unit.

Namun, pendapatan sewa perseroan meningkat, seiring langkah meningkatkan kinerja marketing sehingga target bisnis sewa ruko tercapai. Laba komprehensif tahun berjalan perseroan per 30 Juni 2022 mencapai Rp 4,14 miliar, menurun sebesar 64,97% dibandingkan periode sama 2021 sebesar Rp 11,84 miliar.“Ke depan, perseroan akan melakukan efisiensi atas seluruh beban-beban untuk meningkatkan laba komprehensif tahun berjalan,” ujar Eddy.

Pada periode itu, aset perseroan mencapai Rp 199,87 miliar, meningkat 2,46% dari Rp195,06 miliar. Peningkatan tersebut  terutama disebabkan penambahan kas dan setara kas, penambahan uang muka, dan  penambahan properti investasi.