PEI Ajukan Izin Pendanaan di Pasar Perdana

NERACA

Jakarta- Perluas pelayanan pendanaan dan termasuk guna mendukung pengembangan pasar modal, PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) akan mengajukan ijin peluncuran produk baru yakni pendanaan pasar perdana (IPO Financing) di pasar modal Indonesia kepada OJK (Otoritas Jasa Keuangan). “Produk baru ini akan menangkap peluang dari keterbatasan sumber pendanaan bagi investor di pasar perdana,”kata Direktur PEI,  Suryadi di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya pula, pendanaan di pasar IPO juga dimaksudkan untuk mengenjot keuntungan dari sektor pasar modal, bahkan dari hari pertama efek tersebut ditransaksikan di bursa. Saat ini, lanjutnya, kajian awal atas produk tersebut telah selesai dilakukan pada tahun 2022, dan pada tahun depan PEI merencanakan untuk melakukan pendalaman dan studi komparasi terkait implementasi IPO Financing di negara lain.

Dirinya berharap, PEI telah menyelesaikan kajian menyeluruh atas IPO Financing dan mengajukan produk tersebut kepada OJK agar dapat segera diimplementasikan dan meningkatkan peluang pendanaan di pasar perdana bagi para investor Indonesia. Sedangan tiga produk lama, kata Suryadi, perseroan telah menyalur pendanaan transaksi marjin Rp1,1 Triliun per minggu ketiga Desember 2022. Pendanaan Transaksi Marjin diberikan kepada partisipan PEI yang berjumlah 16 Anggota Bursa (AB) atau meningkat 4 AB jika dibandingkan dengan jumlah Partisipan PEI di tahun 2021.

Disamping itu, PEI diberi mandat untuk memberikan pendanaan transaksi marjin kepada AB marjin dengan MKBD antara Rp50 miliar s.d. Rp250 miliar, dalam hal AB marjin tersebut memberikan fasilitas pembiayaan transaksi marjin kepada nasabahnya untuk saham-saham marjin yang termasuk dalam list saham Indeks IDX80. Hal ini merupakan suatu terobosan baru yang diinisiasi oleh SRO, mengingat sebelumnya AB Marjin dengan nilai MKBD tersebut hanya dapat membiayai Transaksi Marjin Nasabahnya, yang sahamnya termasuk dalam list saham Indeks LQ45

Sedangkan fasilitas triparty repo yang disediakan oleh KPEI, sejak Maret 2022 PEI telah menyalurkan pendanaan transaksi repo sebesar total Rp543 miliar.“PEI juga mengambil peran sebagai pelopor penggunaan fasilitas triparty repo di KPEI, dimana KPEI menawarkan sistem pemantauan dan collateral management yang sangat dapat diandalkan melalui sistem Triparty Repo KPEI,” papar dia.

Selain dua produk utama itu, kata Suryadi, sejak Februari 2022 PEI juga telah menjalankan fungsi sebagai lender melalui fasilitas Pinjam Meminjam Efek di KPEI.“PEI  mencatatkan rekor posisi outstanding pendanaan harian tertinggi pada 22 Desember 2022 lalu, yaitu mencapai Rp585,55 miliar.,” tutur dia.

Dia menambahkankan, kinerja PEI yang prima ditunjukkan melalui nilai Non-Performing Loan (NPL) yang masih konsisten di nol persen .“Sepanjang 2022, PEI tidak melakukan penjualan paksa (forced sell) atas saham jaminan yang dijaminkan di PEI, serta secara konsisten menjaga posisi pendanaan tidak mengalami gagal bayar.”pungkas dia.

BERITA TERKAIT

Genjot Produksi - PAM Mineral Siapkan Akuisisi Sumber Mineral Abadi

NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…

IPO Lighthouse Tambah Kepercayaan Pasar

NERACA  Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…

IHSG Menguat di Tengah Pelemah Bursa Asia

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kolaborasi dengan Superbank - Produk OVO Nabung Tawarkan Bunga 5% Per Tahun

Perkuat posisi dalam ekosistem keuangan digital di Indonesia, OVO (PT Visionet Internasional), platform pembayaran digital terkemuka di Indonesia bekerja sama…

Ratusan Gerai Tutup - TGUK Telan Pil Pahit Pelemahan Daya Beli

NERACA Jakarta – Menurunnya daya beli masyarakat memberikan dampak berarti terhadap pelaku usaha dan industri ritel, termasuk Food and beverage…

Sesuaikan Dinamika Pasar - Cita Mineral Targetkan Produksi Bauksit 4,7 Juta Ton

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) menargetkan produksi bauksit pada tahun 2025 di kisaran 4,7 juta…