Ramaikan produk investasi di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi meluncurkan produk investasi structured warrant atau waran terstruktur yang dinilai dapat memberi banyak keuntungan untuk investor, khususnya investor yang ingin melakukan diversifikasi portofolio.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan, waran terstruktur di bursa regional punya kontribusi 10%-20% dari jumlah trading. Sehingga market deepening akan bertambah, sehingga ada produk baru yang bisa untuk diinvestasikan,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Peluncuran itu dilakukan genap di HUT pasar modal yang jatuh hari ini. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menjelaskan, produk ini nantinya akan dirilis oleh anggota bursa (AB) yang telah memenuhi persyaratan, seperti modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) inimal Rp 250 miliar dan tidak mencatatkan ekuitas negatif dalam satu tahun terakhir.”“Tentunya tidak dalam kondisi suspensi dan mendapatkan efektif dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” jelas Laksono Widodo.
Dia menambahkan, waran terstruktur adalah produk yang sementara ini akan dibatasi dulu untuk saham-saham yang ada di list IDX 30. “Seperti apa produknya? yang kita perkenalkan saat ini yang kita sebut sebagai structured warrant. Jadi gampangnya, misalnya saham Astra. Saham Astra itu harga sekarang Rp 6.800. Ada AB (anggota bursa) yang mengeluarkan produk apabila nanti strike price-nya Astra mencapai Rp 7.200,” imbuh Laksono.“Rp 6.800 harga sekarang, sampai Rp 7.200 nanti strike price, kalau harganya sampai Rp 7.600, mungkin ada beda Rp 400, itu keuntungan dari si pembeli structured warrant,” papar Laksono.
Membidik investor potensial dari generasi muda, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) memperkenalkan prospek pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di…
Tahun ini, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menargetkan pendapatan Rp27,5 triliun. Target tersebut, 10% lebih tinggi dibanding realisasi pendapatan MTDL…
Kejar pertumbuhan bisnis, PT Ekadharma International Tbk (EKAD) membidik penjualan Rp558 miliar pada 2025. Target tersebut, sekitar 5,28% lebih tinggi…
Membidik investor potensial dari generasi muda, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) memperkenalkan prospek pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di…
Tahun ini, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menargetkan pendapatan Rp27,5 triliun. Target tersebut, 10% lebih tinggi dibanding realisasi pendapatan MTDL…
Kejar pertumbuhan bisnis, PT Ekadharma International Tbk (EKAD) membidik penjualan Rp558 miliar pada 2025. Target tersebut, sekitar 5,28% lebih tinggi…