Lunasi Utang - XL Axiata Rights Issue 2,75 Miliar Saham

NERACA

Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna melunasi utang, PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana melakukan penambahan modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) III dengan memberikan hak memberikan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. HMETD akan dimintakan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 10 Agustus 2022.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, perseroan berencana mengeluarkan saham baru dengan nominal Rp 100 per saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2,75 miliar saham baru. Sesuai dengan ketentuan Pasal 8 ayat (3) POJK No. 32/2015, jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sehubungan dengan PUT III dengan memberikan HMETD sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran PUT III dengan memberikan HMETD tidak lebih dari 12 bulan. Karenanya, perseroan berencana untuk melaksanakan penambahan modal melalui PUT III dengan memberikan HMETD dimaksud dalam periode 12 bulan tersebut.

Perseroan memperkirakan bahwa rencana PUT III dapat memperkuat struktur permodalan perseroan guna mengembangkan kegiatan usaha penyelenggaraan jasa telekomunikasi dan atau jaringan telekomunikasi dan/atau multimedia yang merupakan bagian dari kegiatan usaha utama perseroan serta peruntukan lainnya yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis perseroan sehingga akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan perseroan.

Dalam PUT III, apabila tidak ada atau hanya sebagian dari pemegang saham yang melaksanakan HMETD yang mereka miliki, maka seluruh sisa saham baru yang tidak diambil bagian atau dibeli tersebut akan dibeli oleh pembeli siaga, yang akan ditunjuk kemudian. Dalam hal pemegang saham tidak melaksanakan HMETD miliknya, maka persentase kepemilikannya atas perseroan akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya 20,49%.

Perseroan berencana untuk menggunakan seluruh dana bersih yang diperoleh dari PUT III, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan untuk membayar utang. Di kuartal pertama 2022, EXCL mencatatkan laba bersih sebesar Rp139,09 miliar atau anjlok 56,56% dibandingkan periode sama tahun 2021 yang terbilang Rp320,15 miliar. Akibatnya, laba bersih per saham dasar dan dilusian turun ke level Rp13 dan sedangkan akhir Maret 2021 berada di level Rp30.

Sementara pendapatan tumbuh 7,9% menjadi Rp6,742 triliun yang ditopang pendapatan data sebesar Rp5,69 triliun, atau tumbuh 9,2% dibanding kuartal I 2021. Senada, pendapatan jasa telekomunikai lainnya naik  48,31% menjadi Rp353,48 miliar. Sementara pendapatan selain data turun 13,41% menjadi Rp497,08 miliar. Hal yang sama juga pada pendapatan jasa interkoneksi merosot 18,18% menjadi Rp126,27 miliar.

Kemudian beban perseroan membengkak 12,82% menjadi Rp5,998 triliun, karena beberapa pos mengalami lonjakan. Misalnya, beban penyusutan naik 6,2% menjadi Rp2,56 triliun. Kondisi yang sama juga dengan beban penjualan dan pemasaran membengkak 38,6% menjadi Rp728,63 miliar.  Demikian juga dengan beban interkoneksi dan beban langsung lainnya yang naik 36,6% menjadi Rp466,17 miliar.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…