Implementasi New PLUT Dipercepat

NERACA

Makassar – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) perkuat koordinasi antara pengelola PLUT KUMKM untuk percepatan implementasi konsep New PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) yang telah diluncurkan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada 26 Januari 2022. Konsep New PLUT menandai perubahan paradigma dan orientasi pengelolaan PLUT yang lebih ramah UMKM.

Dalam Rapat Koordinasi Pengelola PLUT KUMKM Tahun 2022 di Makassar yang berlangsung sampai 21 Mei 2022, Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Talkah Badrus mengatakan New PLUT menjadi solusi bagi penyediaan program unggulan bagi pelaku usaha, karena di dalamnya terdapat inkubasi, konsultasi, business matching (pertemuan bisnis) hingga showcase (pameran) bagi produk UMKM atau wirausaha baru. 

“Dengan fungsinya sebagai "Entrepreneurship Ecosystem Enabler", PLUT tidak bisa sendirian. Butuh kita semua untuk ikut andil bersama dengan pemerintah. Minimal media, pelaku usaha, komunitas bisnis, industri besar, dan institusi pendidikan harus merapat guna mewujudkan wirausaha untuk Indonesia Maju,” kata Talkah.

Talkah mengimbau Pengelola PLUT KUMKM untuk berbenah dan memantaskan seluruh PLUT KUMKM menjadi New PLUT seperti yang telah ditetapkan oleh MenKopUKM, antara lain dapat dilakukan dengan meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengelola dan konsultan pendamping PLUT.

Talkah mendorong Pengelola PLUT berorientasi pada capaian target kinerja PLUT, yaitu: a) peningkatan jumlah koperasi, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan wirausaha yang dilayani; b) persentase ketercapaian target jumlah koperasi, usaha kecil dan menengah (UKM) dan wirausaha yang memperoleh perizinan, akses pemasaran termasuk pemasaran online (digital), akses pembiayaan bank termasuk KUR dan peningkatan omset; dan c) peningkatan jumlah dan kualitas layanan.

“Tahun ini Indonesia mulai memasuki tahap pemulihan ekonomi UMKM dan koperasi yang lebih cepat dan transformatif. Ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk mempercepat implementasi New PLUT untuk melayani para pelaku UMKM,” kata Talkah. 

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM), Arif R Hakim mengungungkapkan, “NEW PLUT KUMKM merupakan one-stop-service bagi koperasi, UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) dan wirausaha yang memberikan layanan pendampingan usaha yang inklusif dan pemberdayaan lainnya secara komprehensif dan terpadu untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kapasitas dan kualitas kerja, daya saing dan pemulihan usaha koperasi, UMK dan Wirausaha."

Dalam hal ini, Arif menguraikan, guna mewujudkan lahirnya wirausaha muda produktif, terdapat delapan layanan utama yang hadir di PLUT KUMKM, antara lain, Pusat Konsultasi dan Pendampingan, Pusat Pengembangan Produk Unggulan Daerah, Pendaftaran Usaha dan Perizinan UMKM. Selanjutnya, Peningkatan Sinergi dengan Mitra Strategis, Rumah Kemasan, Marketplace Publicspace dan Kompetisi PLUT.

Adapun, Strategi Kementerian Koperasi dan UKM untuk meningkatkan peran para wirausaha muda dalam mengagregasi potensi ekonomi lokal antara lain: Menciptakan ekosistem usaha yang kondusif dengan diterbitkannya Perpres No. 2/2022 tentang Kewirausahaan Nasional yang mengelompokkan calon wirausaha, wirausaha pemula, dan wirausaha mapan, targetnya meningkatkan Rasio kewirausahaan 3,95 persen di 2024. Juga adanya Pendampingan, konsultasi bisnis dan menghubungkan dengan pembiayaan.

"Untuk mengakselerasi terwujudnya target peningkatan rasio kewirausahaan, perlu upaya-upaya strategis, kolaboratif yang dituangkan dalam wujud kerja sama dan sinergi dengan berbagai pemangku kebijakan dan kepentingan yang memiliki fokus terhadap pemberdayaan dan pengembangan koperasi, UMKM dan kewirausahaan. Termasuk diantaranya dengan Perguruan Tinggi Negeri,” papar Arif.

Arif pun menjelaskan, pemerintah pada 2020-2024 diberikan mandat menumbuhkan wirausaha baru mendekati 9 juta orang atau sekitar 4 persen. Untuk mencapai target itu, diharapkan setiap tahun bisa tumbuh 500 ribu wirausaha baru yaitu wirausaha yang produktif dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan.

"Dukungan Perguruan Tinggi (PT) sangat kita harapkan, dimana kampus sebagai sumber calon wirausaha yang jika dibina dari awal dan setelah lulus bisa menjadi wirausaha. Terlebih dalam dua tahun terakhir ini banyak lulusan PT tidak mampu terserap karena keterbatasan supply lapangan kerja," harap Arif.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, pun berharap PLUT  menyediakan Co-Working Space bagi talenta muda untuk melakukan inovasi produk usaha mikro kecil dan menegah (UMKM). 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

UMKM Perikanan Potensial di 12 Provinsi Terus Didorong

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan dukungan penuh terhadap 376 Unit Pengolahan Ikan (UPI) Usaha Mikro…

Indonesia dan Tunisia Segera Tuntaskan Perundingan IT-PTA

NERACA Tangerang – Indonesia dan Tunisia segera menuntaskan Perundingan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA) pada 2024. Ini ditandai dengan  penyelesaian…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

UMKM Perikanan Potensial di 12 Provinsi Terus Didorong

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan dukungan penuh terhadap 376 Unit Pengolahan Ikan (UPI) Usaha Mikro…

Indonesia dan Tunisia Segera Tuntaskan Perundingan IT-PTA

NERACA Tangerang – Indonesia dan Tunisia segera menuntaskan Perundingan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA) pada 2024. Ini ditandai dengan  penyelesaian…