NERACA
Jakarta - Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPS) PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) untuk tahun buku 2021 memutuskan tidak membagikan dividen pada tahun ini.“Hasil RUPS kebijakan dividen tadi sudah diputuskan, kebijakan dividen atas laba bersih tahun 2021 semuanya menjadi laba ditahan, jadi dividennya nol," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga, Ade Wahyu di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, seluruh laba bersih atribusi pemilik entitas induk Jasa Marga tahun 2021 sebesar Rp1,62 triliun ditetapkan sebagai cadangan. Hal itu diputuskan dengan pertimbangan bahwa saat ini Jasa Marga perlu memperkuat capital structure di tengah pandemi Covid-19 yang turut
berdampak terhadap bisnis perusahaan.
Kemudian hasil RUPS Tahunan perseroan juga menyetujui aksi korporasi pemisahan (spin-off) ruas Trans-Jawa ke dalam PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) melalui program restrukturisasi BUMN sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 56/PMK/010/2021 tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 52/PMK/010/2017 tentang Penggunaan Nilai Buku Atas Pengalihan/Pemisahan Dan Perolehan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan, Pemekaran, Atau Pengambilalihan Usaha, termasuk peraturan pelaksanaannya, untuk kepentingan perpajakan.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru menjelaskan, rencana pengalihan Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad dari Jasa Marga ke PT JTT meliputi hak pengusahaan jalan tol empat ruas segmen operasi jalan tol Transjawa dan kepemilikan saham Jasa Marga di sembilan anak perusahaan Jalan Tol Transjawa.“Namun Jasa Marga tetap mempertahankan kepemilikan saham dan pengendalian sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan saham 99% di PT JTT,”ujarnya.
Dengan dilakukannya pemisahan, tambah dia, maka PT JTT selaku entitas anak perusahaan diharapkan dapat lebih kompetitif dan fleksibel dalam mengambil keputusan bisnis guna menghasilkan nilai tambah bagi Jasa Marga. Selain itu, diharapkan dapat mengembangkan dan mengelola aset pengoperasian jalan tol yang lebih intensif ke depannya sehingga tercipta pemanfaatan aset yang optimal.
Lebih jauh, pemisahan diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat kepada Jasa Marga dan para pemegang saham, di antaranya meningkatkan fokus Jasa Marga dalam menjaga kualitas proyek pengembangan ruas jalan tol, memiliki kapasitas untuk meningkatkan struktur permodalan guna pengembangan usaha dan mengantisipasi peluang bisnis ke depan termasuk perolehan investasi strategis dengan melakukan penawaran umum saham atau efek yang bersifat ekuitas lainnya, serta diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi Jasa Marga, pemegang saham, maupun anak perusahaan jalan tol yang dipisahkan.
Di tahun 2021, Jasa Marga membukukan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 22,8% yang berasal dari kontribusi kenaikan pendapatan tol sebesar 23,1% dan kenaikan pendapatan usaha lain sebesar 20%. Hal ini merupakan dampak positif dari telah beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru yang juga didukung oleh meningkatnya mobilisasi masyarakat sehingga mengakibatkan peningkatan volume lalu lintas apabila dibandingkan dengan tahun 2020.
Selain itu, EBITDA juga mengalami peningkatan sebesar 28,3% seiring dengan pertumbuhan pendapatan tol di tahun 2021. Realisasi EBITDA Margin mencapai 65,2% dengan beroperasinya sejumlah ruas tol baru dan upaya efisiensi yang dilakukan perusahaan pada tahun 2021.
NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…
NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…
NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…
NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…