Sinopharm Bisa Dipakai Sebagai Vaksin Booster, Pemudik Tidak Perlu Test Lagi

NERACA

Jakarta - Hajatan besar tahunan warga Indonesia yaitu arus mudik sudah mendapatkan lampu hijau untuk dilakukan. Hanya saja pemerintah memberikan syarat-syarat pemudik, yakni harus sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis booster (penguat).

Namun, ketentuan vaksinasi booster tak hanya sebatas syarat mudik. Pemerintah menyebut ingin memberikan proteksi yang lebih kepada masyarakat, terlebih pada kelompok rentan seperti lansia dan komorbid.

Ketentuan terkait syarat mudik ini terungkap dalam sebuah webinar kesehatan yang mengambil tema “Di Balik Kebijakan Pemerintah Tentang Vaksin Booster Sebagai Syarat Mudik” yang berlangsung pada hari Rabu (27/4/2022). Hadir sebagai pembicara antara lain Dimas Auditya selaku Kepala Seksi Evaluasi Pemasaran Domestik PT Biofarma (Persero) dan dr. Hasanah, seorang dokter umum yang bertugas di RS. Firdaus, Jakarta Utara.

Dalam pemaparannya, dr. Hasanah menyebutkan bahwa bahwa dalam Surat Edaran (SE) Kepala BNPB No. 16 Tahun 2022 (Satuan Tugas Penanganan Covid-19) Tentang: Ketentuan Perjalanan Dalam Negeri Pada Masa Pandemi, terdapat sejumlah ketentuan yang harus dilaksanakan bagi para Pelaku Perjalanan Dalam Negeri PPDN (Darat, Laut, Udara, Kereta Api, Sungai, Danau).

“Bagi yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis ke-1, wajib menunjukkan tes RT PCR (-) 3x24 jam. Untuk yang sudah menerima vaksinasi dosis ke-2, wajib menunjukkan tes antigen (-) 1x24 jam atau tes RT PCR (-) 3x24 jam, sedangkan yang mendapatkan vaksinasi dosis ke-3 (booster) tidak tidak wajib menunjukkan hasil RT-PCR atau tes antigen (-),” kata dr. Hasanah.

Sementara itu Dimas Auditya selaku perwakilan dari PT Bio Farma (Persero) menjelaskan latar belakang pemberian vaksin booster sebagai syarat mudik lebaran.

“Hasil Studi menunjukkan bahwa terjadi penurunan antibodi setelah 6 bulan mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis primer. Kadar Antibodi total naik signifikan setelah vaksinasi booster. Dibutuhkan pemberian dosis lanjutan atau booster untuk meningkatkan proteksi individu terutama kelompok rentan,” ungkap Dimas Auditya.

Menurut Dimas Auditya, vaksin booster sangatlah penting untuk meningkatkan imun tubuh, selain itu, Erwin Setiawan juga menjelaskan bahwa setelah kita mendapatkan dosis vaksin ke-2, dalam jangka waktu kurang lebih 6 bulan pasti akan turun efektivitasnya, oleh karena itu dengan adanya booster, seseorang bisa memperpanjang masa perlindungan terhadap virus Covid-19 dan juga meningkatan kekebalan.

“Vaksin yang digunakan dalam vaksin booster harus mendapatkan EUA atau NIE (Nomor Ijin Edar) dari BPOM dan rekomendasi ITAGI. Selain itu jenis vaksin homolog dan heterolog bisa menjadi vaksin dosis booster yang digunakan oleh Badan Hukum/Badan Usaha – program Vaksin Gotong Royong,” tambah Dimas Auditya.

Di akhir sesi, Dimas Auditya mengungkapkan bahwa vaksin booster harus sesuai antara vaksin primer dan vaksin booster, mendapatkan EUA BPOM, serta regimen vaksin booster bisa bertambah (update) sesuai data uji klinis dan EUA BPOM.

“Baik vaksin booster gratis atau berbayar, kedua-duanya sama baik karena sudah mendapatkan EUA dari BPOM. Vaksin booster gratis (Vaksin Program Pemerintah) menggunakan merk AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna. Sedangkan vaksin booster berbayar (Vaksinasi Gotong Royong) menggunakan merk Sinopharm,” tutup Dimas Auditya. (Mohar/Iwan)

 

BERITA TERKAIT

Bahas Tiga Poin Krusial, PBPSK Temui Bagian Hukum Pemprov Jawa Barat

NERACA Bandung - Bahas tiga poin krusial, Perhimpunan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (PBPSK) gelar pertemuan dengan Bagian Hukum Pemerintah Provinsi…

Hampir Sepekan Lebih, Harga Cabai di Kota Sukabumi Turun Harga

NERACA Sukabumi - Hampir sepekan lebih, sejumlah cabai di Pasar Gudang dan Pelita Kota Sukabumi alami penurunan harga. Seperti, cabai…

Kolaborasi Edukasi ASI Ibu Hamil Jadi Potensi Terkuat Tiang Negara - Kegiatan Pentahelix FK UPN Veteran Jakarta 2025:

NERACA Depok - Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran (FK-UPN) Jakarta dalam kegiatan Seminar & Workshop Kerjasama Pentahelix 2025, mengingatkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Penanganan Stunting Menjadi Program Prioritas di RPJMD 2025"2029 - Wali Kota Sukabumi Sebut

NERACA Sukabumi - Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki menyebutkan, bahwa penanganan stunting merupakan agenda prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah…

Tebing Arunika Eatery Di Kawasan Gunung Ciremai Longsor, Khawatir Rusak Lingkungan Lainnya

NERACA Kuningan - Sejumlah pemerhati dan masyarakat di Kuningan saat ini khawatir terjadi longsor susulan dari tebing Objek Wisata 'Arunika…

OJK Gandeng AO PNM dalam Program SICANTIKS untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah

NERACA Palembang - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi keuangan syariah bagi pengusaha mikro, khususnya perempuan prasejahtera, melalui…