NERACA
Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang sahm tahunan (RUPST) PT United Tractors Tbk (UNTR) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 1.240 per saham atau seluruhnya berjumlah Rp 4,6 triliun yang berasal dari laba bersih tahun buku 2021. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Kata Direktur Keuangan dan Akunting United Tractors, Iwan Hadiantoro, rincian pembagian dividen atas profit 2021 total dividen per saham itu Rp 1.240 per saham, di mana dari jumlah tersebut, Rp 335 per saham sudah dibayarkan di Oktober 2021 sebagai interim dividen dan sisanya Rp 905 per saham akan dibagikan di 11 Mei 2022. “Kalau dilihat persentasenya 45% atas profit 2021,"ungkapnya.
Sedangkan, dividen interim sebesar Rp 335 per saham atau seluruhnya berjumlah Rp 1,2 triliun telah dibayarkan pada tanggal 22 Oktober 2021. Asal tahu saja, tahun lalu perseroan membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 10,3 triliun. Angka ini naik 71,24% dari laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6 triliun.
Kenaikan laba bersih tersebut ditopang dengan pertumbuhan pendapatan bersih konsolidasian sebesar 31,67% menjadi Rp 79,46 triliun. Pada 2020, pendapatan bersih UNTR tercatat sebesar Rp 60,34 triliun. Maka dengan pertumbuhan laba tersebut, maka total dividen mencapai sekitar 44,7% dari laba bersih perseroan.
Sisa dividen sebesar Rp 905 per saham atau seluruhnya berjumlah Rp 3,4 triliun akan dibagikan kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal 21 April 2022 pukul 16:00 WIB dan akan dibayarkan kepada pemegang saham perseroan pada tanggal 11 Mei 2022.
Menurut Iwan, UNTR tidak memiliki kebijakan tetap mengenai berapa jumlah dividen yang harus dibagikan setiap tahunnya kepada pemegang saham. Kebijakan ini murni diambil menyesuaikan kondisi kas dan arus kas perusahaan setiap tahun. Nilai dividen juga ditentukan pemegang saham UNTR berdasarkan faktor alokasi belanja modal dan proyek-proyek investasi perusahaan di masa depan. Dividen yang dibagikan dipastikan tidak mengganggu kinerja perusahaan mengembangkan bisnis.
Tahun ini, UNTR mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 750 juta - US$ 800 juta. Nilai ini naik lebih dari 295% dibandingkan dengan capex 2021 yaitu US$ 190 juta.”Alokasinya sebagian besar untuk mendukung belanja modal di bisnis mining services sama mining kita sekitar US$ 570 juta, dan tambang emas pengembangan infrastruktur pabrik akan kami spend US$ 170 juta. Sisanya dibagi rata untuk bisnis lainnya," kata Iwan Hadiantoro.
Sementara target bisnis, menargetkan tahun ini bisa menjual 3.700 alat berat sepanjang 2022. Disampaikan Direktur United Tractors, Iman Nurwahyu, dari target 3.700 alat berat yang dijual sepanjang 2022, 800 di antaranya adalah unit mesin besar untuk kebutuhan pertambangan. Iman yakin target ini akan tercapai karena sejumlah indikasi mendukung proyeksi tersebut hingga kini.
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan literasi pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan dua media edukasi terbaru yang dirancang…
NERACA Jakarta — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,5 miliar pada kuartal I/2025 atau meningkat sebesar…
NERACA Jakarta — Kuartal pertama 2025, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) mencatatkan kinerja positif. Dimana laba bersih tumbuh signifikan…
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan literasi pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan dua media edukasi terbaru yang dirancang…
NERACA Jakarta — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,5 miliar pada kuartal I/2025 atau meningkat sebesar…
NERACA Jakarta — Kuartal pertama 2025, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) mencatatkan kinerja positif. Dimana laba bersih tumbuh signifikan…