Prasidha Aneka Jual Aset Tanah Rp 39.49 Miliar

NERACA

Jakarta – Pangkas beban utang, PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) berencana menjual asset senilai Rp 39,49 miliar. Maka guna memuluskan rencana tersebut, perseroan bakal menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) guna meminta persetujuan dari pemegang saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan seperti dikutip pada laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Jakarta, kemarin.

Disebutkan bahwa perseroan akan menjual aset berupa tanah, bangunan dan mesin pengolahan cokelat milik anak usahanya, PT Aneka Bumi Kencana. Sebelumya, perseroan mengumumkan penjualan aset itu untuk keperluan menurunkan utang bank, sehingga beban kewajiban cicilan pokok dan bunga menjadi lebih ringan.

Adapun aset yang akan dijual, yaitu; sebidang tanah seluas 26.209 meter persegi dan bangunan di atasnya, serta mesin-mesin pengolahan di Bira, Kota Makassar. Selanjutnya, aset dengan nilai total mencapai Rp39,49 miliar tersebut dibeli oleh PT Gatra Bintang Lestari yang akan mengambil tanah dan bangunan. Sedangkan mesin dibeli oleh Robert Tantowi.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan kuartal III tanpa audit, PSDN mencatatkan pinjaman bank jangka pendek senilai Rp208,23 miliar dan utang bank jangka panjang tercatat sebesar Rp246,92 miliar. Guna mengejar pertumbuhan bisnis di tahun ini, perseroan telah menyiapkan strategi bisnis.

Direktur PT Prasidha Aneka Niaga Tbk Lie Sukiantono Budinarta seperti dikutip kontan pernah bilang, strategi utama yang dijalankan adalah melakukan efisiensi biaya agar kinerja dan omzet perusahaan bisa membaik di tahun 2022.”Rencana bisnis perseroan tahun ini adalah melakukan efisiensi biaya di tengah keadaan ekonomi yang masih terdampak Covid-19 dan tetap berusaha meningkatkan kinerja,"ujarnya. 

Lie melanjutkan, di tahun ini perseroan juga akan menjual beberapa asetnya yang sudah tidak produktif lagi. Langkah ini diambil sebagai upaya perusahaan untuk mengurangi liabilitas perusahaan seperti hutang bank. Di sisi lain, Lie bilang, PSDN juga akan memperbaiki kinerja operasional mereka. Termasuk komoditas karet remah sebagai komoditas utama perusahaan, agar sejumlah hambatan seperti disparitas harga dapat teratasi di tahun depan.

Begitu pun dengan komoditas kopi olahan, agar perusahaan dapat terus meningkatkan kuantitas penjualan di tengah persaingan yang ada.  Mengutip materi paparan publik, PSDN memproyeksikan total penjualan sebesar Rp 1,18 triliun pada tahun 2022. Dengan rincian, biji kopi sebesar Rp 4,54 miliar (86 ton), karet remah Rp 670,59 miliar (26.400 ton) dan kopi olahan Rp 505,97 miliar (4.880 ton). 

BERITA TERKAIT

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…