Minat Masyarakat Tinggi - Investor di Sulawesi Tenggara Capai 13.323

NERACA

Kendari - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tenggara menyatakan minat masyarakat Sulawesi Tenggara berinvestasi di pasar modal cukup tinggi meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19.

Plh. Kepala Kantor Perwakilan BEI Sulawesi Tenggara, Ricky mengatakan, terdapat penambahan investor sebanyak 7.218 investor saham baru yang berasal dari Provinsi Sulawesi Tenggara, sehingga total investor saham di Sultra telah mencapai 13.323 investor. Selain itu, kinerja pasar modal di Sulawesi Tenggara terbilang sangat baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah investor dan nilai transaksi jual beli saham di daerah itu.”Jumlah ini bertambah sebanyak 118,2% dari total investor di tahun 2020. Hal ini menunjukkan minat masyarakat Sulawesi Tenggara yang cukup tinggi untuk berinvestasi di pasar modal sepanjang tahun 2021," ujar Ricky di Kendari, kemarin.

Sementara nilai rata-rata transaksi jual beli saham per bulan selama tahun 2021 sebesar Rp206.762.250.900. Jumlah ini juga berada di atas nilai transaksi rata-rata di tahun 2020 yang bernilai Rp75.217.055.760.  Artinya telah terjadi kenaikan sekitar 274,8% dari sisi nilai rata-rata transaksi per bulan.
Dari total 13.323 Investor, terdapat 8.817 Investor yang berada di bawah usia 30 tahun. Ini menandakan kesadaran kaum muda dalam berinvestasi saham di Sulawesi Tenggara cukup besar yakni sekitar 66,1 persen dari total investor yang ada.  Disebutkan, nilai aset saham yang dimiliki oleh investor di Sulawesi Tenggara mencapai Rp189 miliar rupiah, dari 189 miliar tersebut 20 miliar merupakan aset yang dimiliki oleh kaum milenial yang ada di Sulawesi Tenggara.

Ricky juga menjelaskan, saat ini pula sangat mudah bagi masyarakat untuk berinvestasi di Pasar Modal, baik itu dalam bentuk Saham ataupun Reksadana. Pembukaan rekening saham sudah dapat dilakukan secara daring maupun berkunjung langsung ke perusahaan sekuritas yang diminati.  Syaratnya cukup dengan melampirkan KTP, buku tabungan dan dana minimal Rp100.000, yang langsung menjadi saldo awal rekening saham atau reksadana yang bersangkutan.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini geliat transaksi di pasar modal oleh investor ritel Tanah Air bakal tumbuh di tahun 2022. Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso pernah bilang, pertumbuhan investor ritel ini didasarkan karena masyarakat confidence, fundamental pasar modal tetap tinggi. Hal ini arena basisnya konsumsi dalam negeri, sehingga kalau mobilitas itu dibuka, semua sektor dipastikan akan bergerak.

Disamping itu, investor ritel menjadi salah satu komponen utama pendongkrak jumlah investor pasar modal di Indonesia yang sanggup menembus 6,8 juta akun, tercatat tumbuh 102%. Secara demografi usia, dominasi investor ritel muda atau milenial berusia di bawah 30 tahun pun makin terasa. Tepatnya, dari porsi 54,9% pada Desember 2020 kini menjadi 59,5 persen dari total investor pada Oktober 2021. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…