Austindo Siapkan Capex Rp 700,79 Miliar

NERACA

Jakarta – Tahun ini, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 49 juta atau setara Rp 700,79 miliar tahun ini. Belanja modal itu akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha perseroan tahun ini.

Direktur Utama Austindo Nusantara Jaya, Lucas Kurniawan seperti dikutip investor menjelaskan, belanja modal sebesar Rp 700,79 miliar akan digunakan untuk program penanaman kembali perkebunan sawit di Pulau Belitung dan Sumatera Utara I. Kemudian, belanja modal juga digunakan untuk pembangunan infrastruktur di perkebunan Papua Barat.”Selain itu, digunakan juga untuk pembangunan pabrik kompos di perkebunan Kalimantan Barat dan Pulau Belitung,"ujarnya.

Lucas menjelaskan, belanja modal tersebut diharapkan bisa mendukung peningkatan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 8-9% tahun ini. Sementara untuk produksi minyak sawit dari kebun inti ditarget sebesar 13%. Target produksi tersebut, menurut Lucas merupakan hasil dari penerapan strategi jangka panjang yang telah diterapkan sejak 2014. Sejak 2014, ANJT mulai melakukan penanaman kembali pada tanaman yang telah berumur lebih dari 25 tahun pada perkebunan di Pulau Belitung dan Sumatera Utara I. 

Selain itu, penerapan proyek fertigasi atau pengelolaan penggunaan air dan pupuk yang disalurkan langsung dengan dosis terukur ke masing-masing tanaman sawit dan proyek pemupukan kompos organik akan mendukung target pertumbuhan produksi pada tahun ini. Pergerakan harga CPO juga akan mendukung kinerja Austindo Nusantara Jaya.

Menurut Lucas, perkembangan harga CPO masih akan tinggi hingga kuartal II-2022 yang dipengaruhi oleh faktor cuaca dan kekurangan tenaga kerja di Malaysia. Perkembangan harga akan sangat dipengaruhi juga oleh tingkat volume produksi minyak nabati lain, terutama minyak kedelai karena produksi kedelai sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca di Amerika Selatan yang merupakan sentra produksi kedelai."Kami menilai larangan ekspor CPO dari Uni Eropa tidak berdampak signifikan kepada bisnis kami karena permintaan atas minyak sawit dari luar Uni Eropa yang masih sangat tinggi,"ujarnya.

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…