NERACA

Bandung- Menjangkau luas masyarakat untuk mendapatkan akses dosis vaksin Covid-19, peran swasta melakukan jemput bola mendapatkan respon positif dari masyarakat. Seperti halnya yang dilakukan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) dan Kompas Gramedia (KG) berkolaborasi dengan Kodam III/Siliwangi dan Pemerintah Kabupaten Bandung menyelenggarakan sentra vaksinasi Covid-19 di Dome Balerame, Kawasan Budaya Sabilulungan, Soreang.

Corporate Sustainability Manager PT Kalbe Farma Tbk, Abi Nisaka mengatakan, sentra vaksinasi ini menyasar ibu hamil, pelajar, dan juga masyarakat umum. Sentra vaksinasi Covid-19 ini merupakan rangkaian program lanjutan “Bangkit untuk Merdeka dari Covid-19” dari Kota Jakarta, Kota Pekanbaru, Kabupaten Gresik, dan juga Kabupaten Bantul. “Penyelenggaraan sentra vaksinasi ini merupakan wujud komitmen Kalbe untuk menyehatkan bangsa. Upaya vaksinasi merupakan bagian dari kontribusi Kalbe terhadap terciptanya herd immunity di masyarakat,”ujarnya dalam siaran persnya di Bandung, kemarin.

Asal tahu saja, program vaksinasi ini sudah dimulai sejak 17 Agustus lalu, kemudian keliling ke 4 kota: Pekanbaru, Bantul, Gresik, dan Kabupaten Bandung adalah terakhir. Di Kabupaten Bandung ini target peserta 1.500 orang, sedangkan di kota lain rata-rata 1.000. “Kami menyelenggarakan vaksinasi di 4 kota ini berangkat dari data Litbang Kompas terkait daerah dengan pencapaian vaksinasi yang belum maksimal. Kami tidak menutup kemungkinan untuk penyelenggaraan kolaborasi dengan pihak lain agar herd immunity segera tercapai,”kata General Manager Communication Management KG, Saiful Bahri.

Selain mengadakan vaksinasi, Kalbe juga terus berinovasi untuk menyediakan obat, suplemen, layanan telemedicine, dan laboratoriun terkait pemeriksaan terapi Covid-19 yang dibutuhkan masyarakat. Pada pelaksanaan vaksinasi ini, secara khusus perseroan menggunakan tes diagnostik RT Lamp Saliva yang merupakan hasil inovasi Kalbe untuk pemeriksaan Covid-19 bagi tenaga kesehatan yang bertugas dengan tujuan untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi berjalan aman bagi nakes dan masyarakat.

Disampaikan Abi, RT-LAMP Saliva bisa menjadi solusi dalam membantu pemerintah untuk memperluas cakupan tes terhadap virus SARS-CoV-2 khususnya di daerah-daerah yang tidak memiliki kapasitas mesin RT-PCR yang mencukupi. Metode RT LAMP Saliva tidak memerlukan fasilitas alat laboratorium yang mahal, cukup memerlukan water bath sebagai alat utama ditambah peralatan laboratorium standar lainnya seperti pipet, tabung, minicentrifuge, vortex mixer.

Sementara Bupati Kabupaten Bandung, H. Dadang Supriatna menyampaikan terima kasih atas kepeduliannya dan pihak pemda sendiri juga menyediakan tenaga kesehatan. “Mudah-mudahan dapat diikuti oleh semua orang. Artinya, semua kepeduliaan untuk mempercepat vaksinasi, saya sangat respons. Terima kasih dan semoga dapat diteruskan agar tahun 2021 bisa 80% untuk pencapaian vaksinasi,”tuturnya.