Cerita Ridho Hadfizar Armadhani Anggota Paskibraka Kebanggaan Daerah

Menyaksikan sang kakak menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara pada tahun 2010, menjadi awal semangat Ridho Hadfizar Armadhani bergelora meneruskan jejak langkah sang kakak. Menjadi Paskibraka adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi Ridho dan keluarganya. Karena, bisa tampil di ajang skala nasional. Lebih membanggakan lagi seremoni upacaranya dipimpin langsung oleh orang nomor 1 di Indonesia.

Secara umum menjadi seorang Paskibraka, merupakan suatu hal yang sangat istimewa bagi masyarakat yang tinggal di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Karena, dapat membawa nama keluarga menajadi lebih baik di mata orang-orang sekitar tempat tinggalnya, bahkan seluruh kabupaten.

"Saya melihat itu hal yang sangat luar biasa di keluarga pun sangat menjadi kebanggaan dan dari situ Saya ingin saya ingin menjadi paskibraka juga," kata Ridho saat Diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang bertajuk "Cerita Pengibar Bendera" pada Jumat (20/8).

Mulai dari tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Ridho telah tekun mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler, khususnya baris berbaris untuk mengejar mimpinya. Dia mengakui setiap ada waktu luang pasti dihabiskan untuk berlatih baris berbaris di berbagai tempat.

Bermodalkan latihan itulah, Ridho ketika memasuki jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) makin menggencarkan latihan baris berbaris. Setelah dirasa cukup, Ridho pun mulai mengikuti seleksi Paskibra yang di mulai berjenjang dari tingkat kabupaten terlebih dahulu saat itu.

Berhasil melewati seleksi tingkat kabupaten hingga pada akhirnya lolos dalam nominasi Paskibraka tingkat nasional pada 2021. "Dari SMP sudah mengikuti Paskibra. Pada tingkatan SMA seleksi di tingkat kabupaten lolos, naik ke tingkat provinsi, dan akhirnya nasional," tuturnya. Kebahagian atas lolosnya Ridho, membuat keluarganya kini merasa bangkit dari kondisi kehilangan anggota keluarga berpulang ke Rahmatullah. "Sebelumnya ada duka di keluarga saya. Ada yang meninggal tahun ini. Dengan menjadi Paskibraka menjadi hal yang membangkitkan semangat keluarga," katanya.

Menjadi seorang Paskibraka diakuinya tidak mudah. Harus mempersiapkan mental yang tangguh dalam mengikuti setiap seleksi dari mulai tingkat awal, kondisi fisik yang baik, kemampuan jasmani yang mumpuni, nilai yang baik, dan kemampuan bahasa Inggris yang baik. Diketahui, Ridho tergabung dalam Tim Indonesia Tangguh, nama yang disematkan kepada pasukan yang bertugas untuk mengibarkan bendera Merah Putih pada Upacara Peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada Selasa (17/8).

Anggotanya terdiri dari Ardelia Muthia Zahwa yang merupakan perwakilan dari Provinsi Sumatera Utara terpilih sebagai pembawa bendera Merah Putih. Aditya Yogi Susanto sebagai Komandan Kelompok 8 yang mewakili Provinsi Gorontalo, dan Dika Ambiya Rahman sebagai pembentang bendera yang mewakili Provinsi Jawa Barat.

BERITA TERKAIT

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…

BERITA LAINNYA DI

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…