BEI Sebut 18 Perusahaan Wajib E-IPO

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan ada 18 perusahaan yang wajib melakukan penawaran umum perdana secara elektronik atau electronic initial public offering (E-IPO) saham di tahun ini. Hal ini didasarkan implementasi E-IPO yang mulai berlaku tahun ini tertuang dalam POJK Nomor 41/POJK.04/2020 tentang pelaksanaan kegiatan penawaran umum efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang, dan atau sukuk secara elektronik.

Kata Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna, BEI mulai mengimplementasikan E-IPO mulai tahun ini. Di mana, emiten wajib menggunakan sistem E-IPO apabila penawaran umum dilakukan dengan menggunakan jasa penjamin emisi efek dan efek yang ditawarkan melalui penawaran umum akan dicatatkan pada bursa efek. “Dengan demikian, perusahaan yang telah wajib menggunakan E-IPO berjumlah 18 perusahaan,”ujarnya.

Berdasarkan data pipeline saham per tanggal 10 Juni 2021, dari 21 perusahaan yang ada di pipeline, terdapat 3 perusahaan yang melakukan pernyataan pendaftaran kepada OJK pada tahun 2020, sedangkan sisanya sebanyak 18 perusahaan melakukan pernyataan pendaftaran pada tahun 2021.

Adapun informasi yang diinput ke dalam sistem E-IPO, mulai dilakukan perusahaan apabila perusahaan tersebut telah mendapatkan pra efektif dari OJK. Saat ini, sudah sudah ada dua perusahaan yang melakukan book building di sistem E-IPO, yaitu PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) dan PT Bank Multiarta Sentosa Tbk (MASB). Periode book building ARCI adalah 31 Mei 2021 sampai 9 Juni 2021, sedangkan periode book building MASB mulai 7 Juni 2021-15 Juni 2021.”Periode book building ARCI telah berakhir pada 9 Juni 2021 dan saat ini sedang menunggu efektif dari OJK,” ucap Nyoman.

Di samping itu, saat ini sistem E-IPO sudah digunakan oleh satu perusahaan yang menerbitkan saham, yaitu PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ). UNIQ merupakan pilot project yang menggunakan sistem E-IPO, tetapi masih menggunakan peraturan sebelumnya (belum menggunakan POJK Nomor 41/POJK.04/2020). Adapun saham UNIQ sudah dicatatkan di BEI pada 8 Maret 2021. Nyoman menambahkan, otoritas saat ini masih terus mengembangkan dan menyempurnakan atas sistem E-IPO, termasuk meningkatkan kapasitas (sizing) dari sistem E-IPO.

BERITA TERKAIT

Segar Kumala Berniat Bagi Dividen Rp23

Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham atas pencapaian positif kinerja keuangan di 2023, PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH) berencana…

Laba Bersih MNC Energy Terkoreksi 31,5%

Laba bersih PT MNC Energy Invesment Tbk (IATA) mencatatkan laba bersih US$26,378 juta atau turun 31,5% dibanding tahun 2022 mencapai…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI

Segar Kumala Berniat Bagi Dividen Rp23

Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham atas pencapaian positif kinerja keuangan di 2023, PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH) berencana…

Laba Bersih MNC Energy Terkoreksi 31,5%

Laba bersih PT MNC Energy Invesment Tbk (IATA) mencatatkan laba bersih US$26,378 juta atau turun 31,5% dibanding tahun 2022 mencapai…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…