Harum Energy Siapkan Capex US$ 8,2 Juta

NERACA

Jakarta – Emiten pertambangan, PT Harum Energy Tbk (HRUM) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar US$ 8,2 juta di luar rencana investasi saham.”Rencana belanja modal 2021 di luar rencana investasi saham yaitu US$ 8,2 juta yang antara lain digunakan untuk perkembangan properti pertambangan yaitu kurang lebih 40 persen," kata Direktur Utama Harum Energy, Ray A. Gunara dalam public expose secara virtual di Jakarta, kemarin.

Selain itu, anggaran belanja modal 2021 juga akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur sebesar 21%, pembelian alat berat 18%, pemeliharaan kapal tunda dan tongkang 16%. Kemudian sisanya akan digunakan untuk kendaraan, peralataan dan perlengkapan. Hingga 31 Maret 2021, belanja modal yang sudah direalisasikan yakni sebesar US$ 1,6 juta. Angka yang digelontorkan digunakan untuk penambahan properti pertambangan di MSJ.

Tak hanya itu, perusahaan di sektor pertambangan ini juga memiliki target produksi batu bara sebesar 3,5 juta ton dan target strip ratio sepanjang 2021 yakni 10,5X. "Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2020 yakni 2,8 juta," tegas Ray.

Asal tahu saja, perseroan semakin ekspansif di sektor bisnis nikel sebagai salah satu upaya untuk mendiversifikasi portofolio bisnisnya. Disampaikan Ray A. Gunara, sepanjang tahun berjalan 2021, perseroan telah menggelontorkan investasi tambahan sekitar US$194 juta untuk ekspansi di bisnis nikel. “Angka itu terdiri atas US$80 juta untuk akuisisi PT Position, US$69 juta untuk PT Infei Metal Industry (IMI) pada awal tahun, dan belakangan ini ada akuisisi tambahan saham di Nickel Mines Ltd US$45 juta,” ujar Ray.

Jika diperinci, perseroan melakukan pembelian saham terhadap PT Position sebanyak 24.287 saham dari Aquila Nickel Pte Ltd. atau setara 51% dengan harga jual beli US$80 juta pada akhir Januari 2021. Pembelian itu dilakukan melalui entitas usaha perseroan, PT Tanito Harum Nickel (THN). Adapun, PT Position memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk komoditas nikel di Weda Bay. Kemudian, pada Februari 2021 melalui THN perseroan juga membeli saham perusahaan smelter nikel PT IMI sebesar 259.603 saham atau setara 24,5% dengan harga jual beli US$68,6 juta.

Teranyar, belum lama ini perseroan kembali membeli saham Nickel Mines Ltd sebanyak 51,25 juta saham dengan nilai US$45 juta. Dengan pembelian tersebut perseroan memiliki 6,737% dari seluruh modal ditempatkan dalam Nickel Mines. Adapun, Ray menjelaskan bahwa total dana investasi nikel itu menggunakan kantong internal dan fasilitas pinjaman perbankan yang telah dikantongi perseroan.

BERITA TERKAIT

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…