Penjualan Selamat Sempurna Turun 17,83%

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2020, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) mencatatakan penjualan sebesar Rp 3,23 triliun atau turun 17,83% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 3,93 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Adapun, beban pokok penjualan pun menciut menjadi Rp2,19 triliun dibandingkan dengan 2019 yang sebesar Rp2,74 triliun. Dengan demikian, laba bruto perseroan menjadi Rp1,03 triliun turun dari posisi tahun sebelumnya Rp1,19 triliun. Dengan demikian, laba tahun berjalan sebesar Rp539,1 miliar turun tipis dari posisi 2019 yang sebesar Rp638,67 miliar. Adapun, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp487,7 miliar turun 15,54% dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar Rp577,5 miliar.

Kemudian earning per share yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi 85 dari posisi 100 pada 2019. Di sisi lain, total liabilitas naik tipis menjadi Rp727,01 miliar dari posisi 2019 yang sebesar Rp664,67 miliar. Dengan liabilitas jangka panjang naik menjadi Rp328,62 miliar dari Rp203,48 miliar pada 2019. Sementara, liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp398,39 miliar dari Rp461,19 miliar pada 2019. Dengan total ekuitas yang naik menjadi Rp2,64 triliun dibandingkan dengan 2019 yang sebesar Rp2,44 triliun.

Sementara itu, total aset perseroan tercatat Rp3,37 triliun naik dari posisi 2019 yang sebesar Rp3,10 triliun. Dengan aset lancar Rp2,29 triliun naik dari kondisi 2019 yang sebesar Rp2,13 triliun. Sementara, aset tidak lancar SMSM juga meningkat menjadi Rp1,08 triliun dari posisi Rp968,65 miliar pada 2019. Emiten komponen otomotif ini berharap kinerja akan berangsur pulih pada tahun ini. Direktur Keuangan PT Selamat Sempurna Tbk, Ang Andri Pribadi pernah bilang, kondisi ekonomi bisa kembali pulih seiring dengan tersedianya vaksin Covid-19.

Mengingat SMSM lebih fokus pada replacement atau aftermarket, Andri menjelaskan pasar dan peluang masih tetap ada, hanya saja ruang untuk peningkatan masih terbatas pada 2021. “Karena tahun depan masih cukup challenging mengingat tingginya faktor ketidakpastian akibat pandemi Covid-19,”ujarnya.

Dengan demikian, Selamat Sempurna tak muluk-muluk memasang target pertumbuhan untuk tahun depan. Dirinya bilang, SMSM membidik pendapatan dan laba bersih sama seperti tahun 2019. Guna mencapai target tersebut, sambungnya, SMSM akan terus menjalankan strategi efisiensi dalam setiap kegiatan operasional dan lebih konservatif dalam biaya. “Sampai saat ini SMSM belum memiliki rencana ekspansi di tahun depan,” jelasnya.

Meski demikian, perseroan menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 100 miliar untuk tahun 2021. Andri menjelaskan, capex tahunan tersebut akan digunakan terutama untuk line-balancing, peremajaan mesin dan pembuatan mould-die.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…