NERACA
Jakarta – Berkah menorehkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif di tahun 2020, PT Prodia Widyahyusada Tbk (PRDA) memutuskan untuk membagikan dividen tunai saham kepada pemegang saham sebesar Rp 161,25 miliar atau 60% dari laba bersih perseroan di tahun buku 2020 yang mencapai Rp 268,75 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Perseroan menyebutkan, jumlah pembagian dividen tunai tersebut setara dengan Rp 171,99 per lembar saham dan keputusan pembagian dividen sendiri telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Asal tahu saja, sejak pencatatan saham perdana (IPO) tahun 2016, perseroan secara konsisten membagikan dividen tunai kepada pemegang saham dengan rasio pembayaran sebesar 50% dalam dua tahun terakhir. Pada tahun sebelumnya, perseroan membagikan dividen tunai sebesar Rp 105,130 miliar atau setara dengan 50% dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2019.
Kata Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, pencapaian kinerja tahun 2020 membuktikan ketahanan bisnis dan kokohnya bisnis inti Prodia di tengah dinamika situasi yang penuh ketidakpastian pada masa pandemi Covid-19.“Kami fokus pada upaya menjaga performa profitabilitas, peningkatan keunggulan operasional, peningkatan produktivitas, pengendalian biaya, dan optimalisasi pengembangan teknologi untuk akselerasi transformasi layanan kesehatan digital bagi pelanggan,”ujarnya.
Disampaikannya, dividen tunai tahun buku 2020 dibagikan dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis perseroan di masa mendatang. Ke depannya, perseroan akan terus mengkaji besaran dividen tunai bagi pemegang saham sesuai dengan kondisi perekonomian dan kinerja bisnis perusahaan. “Kami berkomitmen untuk terus memberikan nilai kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan perseroan,”jelasnya.
RUPST perseroan juga telah menetapkan susunan dewan komisaris dan direksi perseroan. RUPS Tahunan perseroan menyetujui pengangkatan Kemal Imam Santoso dan Keri Lestari Dandan sebagai Komisaris Independen perseroan menggantikan Bapak Scott Andrew Merillees dan Bapak Lukas Setia Atmaja. Sebelumnya, Kemal Imam Santoso pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan (2016-2020), sedangkan Keri Lestari Dandan memiliki pengalaman panjang di bidang farmakologi dan farmasi klinik serta pernah mendapatkan Penghargaan Nasional, Hak Kekayaan Intelektual, Penemu di Bidang Farmasi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (2013).
Pada jajaran direksi, RUPS Tahunan perseroan juga menyetujui pengangkatan Ida Zuraida sebagai direktur, menggantikan Tetty Hendrawati. Sebelum diangkat menjadi direktur, Ida Zuraida merupakan AVP Human Capital perseroan dan telah berkarir di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) selama 17 tahun.
NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…
NERACA Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…
NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…
NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…
NERACA Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…
NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…