Laba Bersih Energi Mega Persada Naik 92%

NERACA

Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih di 2020 sebesar 92% menjadi US$ 53,69 juta dibandingkan laba tahun 2019 tercatat US$ 28 juta. Pertumbuhan laba bersih emiten di sektor minyak dan gas (migas) ini tidak seirama dengan pencapaian penjualan yang sebaliknya terkoreksi.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin disebutkan, perseroan membukukan penjualan US$324,8 juta pada 2020. Realisasi itu turun 3% dibandingkan dengan realisasi 2019 sebesar US$334,34 juta. Direktur Keuangan Energi Mega Persada, Edoardus Windoe mengatakan bahwa perseroan berhasil meningkatkan produksi minyak dan gas pada 2020 kendati harga jual minyak dan gas mengalami penurunan.

Pada 2020, volume produksi gas ENRG sebesar 171 mcf per hari, naik 11% dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar 154 mcf per hari. Selain itu, volume produksi minyak ENRG pada 2020 sebesar 3.444 barel per hari, naik 46% dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar 2.363 barel per hari. Sementara itu, rata-rata harga gas pada 2020 sebesar US$5,38 per mcf turun 18% yoy, dan rata-rata harga minyak turun 35% menjadi US$43,55 per barel. “Blok Malacca Strait memberikan kontribusi terhadap sebagian besar produksi minyak kami. Sementara itu, blok Bentu dan Kangean masih mendominasi produksi gas ENRG,” ujar Edoardus.

Chief Communication Energi Mega Persada, Adinda Bakrie mengatakan bahwa sepanjang tahun lalu kegiatan operasional perseroan cukup padat. Dia menjelaskan, pihaknya telah merampungkan proyek pengeboran di 5 sumur pengembangan di blok Malacca Strait. Selain itu, ENRG juga melakukan reaktivasi 1 sumur di lapangan gas Arbei di Blok Gebang. “Selanjutnya, kami juga telah menyelesaikan pengeboran di 1 sumur eksplorasi dan dalam proses pengeboran 1 sumur appraisal di blok gas Buzi EPCC Mozambik, Afrika,” kata Adinda.

Tahun ini, perseroan mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) kurang lebih sebesar US$ 100 juta. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan blok-blok migas milik ENRG seperti Blok Malacca Strait, Blok Bentu, dan Blok Buzzi sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi migas perusahaan di masa mendatang.

Disebutkan, fokus capex tersebut termasuk untuk kegiatan drilling, seismik, dan pengembangan fasilitas. Seperti yang diketahui, ENRG memiliki hak partisipasi 100% di Blok Malacca Strait PSC dengan kontrak kerja sama Gross Split yang berlaku sampai 2040.




 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…