Penetrasi Pasar OTT Indonesia - AVN Resmi Merger Dengan Malacca Straits

NERACA

Jakarta - PT Asia Vision Network (AVN) yang merupakan anak usaha dari PT MNC Vision Network Tbk (IPTV) sepakat untuk merger dengan Malacca Straits (MLAC). Executive Chairman MNC Group,  Hary Tanoesoedibjo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, merger tersebut menjadi momen yang penting bagi AVN. Aksi korporasi itu akan memperkuat neraca perusahaan dengan potensi dana segar masuk mencapai US$ 130 juta.

Disampaikan Hary, aksi korporasi ini tidak hanya akan membantu meningkatkan cash flow perseroan, melainkan juga memperkuat posisi sebagai pemimpin bisnis di pasar OTT Indonesia. “Kami memiliki kemitraan dengan pemain infrastruktur utama yang bisa memberikan keuntungan untuk mempertahankan model bisnis kami seiring persiapan yang kami lakukan untuk listing di pasar modal NASDAQ. Menjadi perusahaan yang listing di AS akan memberikan akses bagi kami untuk menumbuhkan modal sekaligus menjadi platform global terbaik di dunia," ujarnya.

Kombinasi AVN dan Malacca Straits diyakini akan membawa AVN masuk bursa NASDAQ, salah satu pasar modal besar di dunia. Langkah itu akan memperluas akses bagi investor global untuk memiliki perusahaan Over-The-Top (OTT) dan streaming itu. Hal senada juga disampaikan CEO Malacca Straits, Kenneth Ng, sebuah kebanggaan bisa menyatukan AVN dan Malacca Straits. Sebagai Special Purpose Acquisitions Company (SPAC), Malacca Straits sejak awal bertekad mencari perusahaan yang kuat, memiliki model bisnis yang teruji, dan potensi pertumbuhan yang signifikan.

Menurutnya, dengan kesuksesan dalam menyediakan konten eksklusif bagi jutaan orang, pihaknya tidak sabar untuk bekerja sama dengan tim yang memiliki dedikasi kuat. “Asia Vision Network merupakan perusahaan OTT, broadband, dan IPTV dengan jaringan kuat, terus tumbuh, dan sangat menguntungkan, dan merger dengan Malacca Straits akan memosisikan kita untuk tumbuh dalam jangka panjang serta berkelanjutan," ungkap Kenneth.

Dengan merger tersebut, maka valuasi perusahaan pro-forma diprediksi mencapai 573 juta dolar AS atau sekitar Rp8 triliun. Dengan penetrasi media OTT yang baru mencapai dua persen, Asia Vision Network dinilai memiliki posisi strategis dalam siklus pertumbuhan awal. Potensi tersebut ditopang oleh posisi Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia berdasar populasi dengan PDB mencapai lebih dari US$ 1 triliun dan populasi rata-rata berusia 31 tahun.




BERITA TERKAIT

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…