NERACA
Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai kemungkinan tren properti perkantoran ke depannya akan beralih menjadi coworking space mengingat tren generasi milenial yang cenderung menggeluti sektor informal dan kebijakan working from home dari perusahaan.
"Kecenderungannya perkantoran-perkantoran akan berubah dan beralih kepada coworking space sehingga nantinya banyak ruang-ruang kosong namun yang terpenting ada Internetnya. Ini akan jadi tren untuk generasi milenial," ujar Aviliani dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (23/2).
Menurut dia, Kalau diperhatikan generasi milenial ini lebih cenderung menyukai pekerjaan di sektor informal karena sebenarnya nanti orang-orang cenderung bekerja berdasarkan hasil bukan proses.
"Dengan demikian nanti ke depannya mungkin untuk perkantoran-perkantoran, bagi perusahaan-perusahaan yang berpikiran ke depan akan lebih cenderung melihat orang-orang melakukan pekerjaan dari rumah atau working from home," katanya.
Namun bagi mereka yang bekerja sebagai frontliner atau bagian produksi tetap bekerja dengan masuk ke kantor karena dia harus produksi barang.
Di samping itu Aviliani juga menyampaikan bahwa kemungkinan yang perlu dipikirkan ke depannya adalah banyak generasi milenial yang bekerja di sektor informal namun memiliki penghasilan yang besar kendati tidak tetap.
Maka dari itu bagaimana kategori mereka ini bisa diperhitungkan. Sekarang ini banyak sekali sektor informal yang kesulitan untuk dapat mengakses kepada pembiayaan, padahal nanti akan ada sektor informal yang pendapatannya sebetulnya bisa diakses karena mereka punya penghasilan yang walaupun tidak tetap cukup tinggi.
Sebelumnya Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim menjelaskan sepanjang 2017-2019, permintaan ruang perkantoran tercatat cukup sehat didukung oleh perusahaan berbasis teknologi seperti e-commerce dan coworking space.
Selain perusahaan teknologi, selama 2020 permintaan juga didominasi oleh perpindahan gedung menuju gedung yang lebih baik dan lebih baru.
Yunus memperkirakan permintaan di tahun 2021 akan mengalami sedikit peningkatan dengan pertimbangan perbaikan makro ekonomi serta penghematan yang dilakukan para tenant (penyewa) dan besarnya pasokan yang masuk.
"Dengan mempertimbangkan banyak faktor, termasuk makro ekonomi, kami perkirakan permintaan akan sedikit mengalami peningkatan di 202. Dipengaruhi penghematan yang dilakukan para tenant dan besarnya pasokan yang masuk di 2021 akan membuat hunian kembali tertekan dan diharapkan akan stabil di 2022 dan tahun setelahnya. Senada dengan tingkat hunian, harga sewa juga akan tetap sedikit tertekan untuk kemudian stabil di 2022 dan setelahnya," kata Yunus.
JLL Indonesia mencatat tingkat hunian di kawasan CBD (Central Business District/kawasan bisnis) berada di angka 74 persen dengan penyerapan ruang perkantoran sepanjang 2020 sebesar 33 ribu meter persegi. Harga sewa perkantoran grade A masih mengalami penurunan sebesar 1,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara di kawasan non-CBD, total penyerapan ruang perkantoran sepanjang 2020 tercatat 22 ribu meter persegi. Kendati harga sewanya tercatat stabil, ada tren penawaran harga baru untuk mendorong daya saing.
Konsultan properti itu juga mencatat terdapat satu gedung perkantoran baru yang selesai dibangun di Jalan Tendean sebesar 27 ribu meter persegi sehingga menyebabkan tingkat hunian di kawasan tersebut turun ke angka 76 persen.
Ada pun penyewa yang mengisi kawasan non-CBD bukan dari perusahaan teknologi. Mohar/Ant
Rayakan hari jadinya ke-55, PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) kembali mengapresiasi loyalitas konsumennya melalui peluncuran kampanye nasional bertajuk Sharp Lovers…
NERACA Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN) melalui BTN Syariah bersama Pemerintah Indonesia telah berdiskusi dengan Islamic…
NERACA Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan pemerintah daerah (pemda) wajib mendukung program tiga juta rumah yang…
Rayakan hari jadinya ke-55, PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) kembali mengapresiasi loyalitas konsumennya melalui peluncuran kampanye nasional bertajuk Sharp Lovers…
NERACA Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN) melalui BTN Syariah bersama Pemerintah Indonesia telah berdiskusi dengan Islamic…
NERACA Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan pemerintah daerah (pemda) wajib mendukung program tiga juta rumah yang…