Laba Kirana Megatara Naik Tajam 1.112,5%

NERACA

Jakarta – Pada akhir tahun 2020, emiten produsen karet PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp194,79 miliar atau melonjak 1.112,5% dibanding akhir tahun 2019 yang mencatat laba bersih sebesar Rp16,47 miliar. Sehingga laba bersih per saham naik menjadi Rp23,71, sedangkan akhir tahun 2019, tercatat sebesar Rp2,01. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang telah diaudit di Jakarta, kemarin.

Sementara total penjualan bersih sepanjang tahun 2020 tercatat sebesar Rp8,79 triliun atau turun 9,1% dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp9,67 triliun. Tapi, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp8,011 triliun atau turun 12,38% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp9,143 triliun. Sehingga laba kotor naik 36,1% menjadi Rp786,26 miliar. Sedangkan pada sisi ekuitas tercatat sebesar Rp2,071 triliun atau tumbuh 13,6% dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp1,823 triliun.

Adapun total kewajiban tercatat sebesar Rp3,056 triliun atau naik 35,16% dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp2,261 triliun. Hasilnya, aset perseroan tercatat sebesar Rp5,127 triliun atau naik 25,53% dibanding akhir tahun 2019, yang tecatat sebesar Rp4,084 triliun. Kemudian arus kas diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar minus Rp589,9 miliar atau membengkak dibanding akhir tahun 2020, yang tercatat minus Rp73,54 miliar.

Asal tahu saja, penurunan penjualan perseroan akibat dampak pandemi Covid-19 sudah dirasakan pada semester pertama 2020. Maka tak heran, perseroan sendiri sudah memproyeksikan hingga akhir tahun ini terjadi penurunan volume penjualan sekitar 7% yoy menjadi sekitar 450.000 ton. Adapun di 2019 volume penjualan KMTR sebanyak 485.233 ton.

Perseroan saat ini memiliki pabrik crumb rubber atau karet remah di Medan, Sumatra Utara dan Lampung dengan kapasitas produksi kedua pabrik baru sebesar 36.000 ton hingga 40.000 ton per tahun. Kemudian dalam memacu pertumbuhan produksinya, perseroan melalui anak usaha bernama PT Kirana Musi Persada, mengakuisisi 80% saham PT Bintang Agung Persada. Mereka mengambil alih saham dari tangan perusahaan Singapura yakni R1 Rubber Ventures Pte Ltd, dengan nilai transaksi mencapai Rp 240 miliar. Meski kemampuan produksi 2019 semakin besar, Kirana Megatara hanya mematok target produksi 2019 kemarin 500.000 ton karet remah. Proyeksi tersebut berkaca dari capaian tahun lalu.

 

BERITA TERKAIT

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…