Ekosistem Solusi Teknologi Kala Pandemi

NERACA

Jakarta - Di tengah situasi pandemi Covid-19, penggunaan teknologi menjadi semakin meluas dengan adanya penerapan social distancing serta kegiatan belajar dan bekerja dari rumah. Solusi-solusi teknologi kian muncul untuk tetap memberikan ruang produktif bagi masyarakat khususnya pelaku industri untuk tetap beroperasi.

Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2020 dari Google, Temasek, dan Bain, ekonomi digital Indonesia tumbuh 11% di tengah kondisi pandemi dibanding tahun 2019. Pertumbuhan tersebut didorong oleh adanya kenaikan konsumen yang menggunakan teknologi digital sebanyak 37%. Bahkan, 93% yang telah melakukan perubahan perilaku digitalisasi tersebut, diprediksi akan tetap menggunakan layanan teknologi digital.

Guna memacu pemanfaatan teknologi industri 4.0, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membesut program Startup4industry sebagai stimulan untuk mendorong terbentuknya ekosistem solusi teknologi yang menjembatani kebutuhan industri dan masyarakat dengan tech provider Indonesia.

“Tema kompetisi Startup4Industry tahun ini, yaitu Indonesia Percaya Diri dengan Teknologi dalam Negeri, akan menjadi pembuktian para startup terpilih untuk berkarya dan berdampak lebih luas lagi untuk industri utamanya sektor industri kecil dan menengah (IKM),” ungkap Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara pemberian penghargaan kompetisi Startup4Industry.

Agus pun menjelaskan bahwa memberikan layanan teknologi yang adaptable bagi pelaku IKM adalah sebuah tantangan bagi para startup Indonesia, namun hal ini harus diwujudkan bersama karena 4,2 juta IKM Indonesia perlu didorong untuk berevolusi menuju industri 4.0.

“Kami percaya bahwa Making Indonesia 4.0 akan semakin meluas dengan semakin banyaknya startup yang akan menjadi implementator industri 4.0,” kata Agus.

Sebelumnya, Agus pun menjelaskan, bahwa dalam hal ini terdapat tujuh sektor yang akan menjadi pionir dalam implementasi industri 4.0 di tanah air, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, elektronik, farmasi, serta alat kesehatan.

“Kami juga berharap industri 4.0 membawa dampak sosial yang positif kepada masyarakat,” ungkap Agus.

Oleh karena itu, Agus optimis, bahwa Kemenperin bertekad tidak hanya mendorong upaya substitusi impor produk, tetapi juga pada penggunaan teknologi. “Sebagai langkah penting, pemerintah telah menetapkan target program substitusi impor sebesar 35% pada tahun 2022 yang juga dilakukan dalam akselerasi pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19,” tegas Agus.

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Gati Wibawaningsih, yang turut hadir dalam pemberian penghargaan, menjelaskan bahwa kompetisi yang diluncurkan pada 14 Oktober 2020 diikuti sebanyak 294 peserta yang terbagi menjadi tiga topik, yaitu masa adaptasi kebiasaan baru, efisiensi manufaktur, dan e-commerce enabler.

“Setelah melewati tiga kali tahap penjurian, dipilih Top 20 Startup4Industry yang hari ini unjuk solusi teknologi melalui acara Expose Day,” jelas Gati.

Gati menjelaskan, program Startup4Industry sendiri merupakan bagian dari gerakan Making Indonesia 4.0 dengan solusi teknologi dari startup untuk mendorong implementasi teknologi di industri dan masyarakat yang berbasis pemecahan permasalahan yang ada di industri atau masyarakat.

Kepada lima startup terbaik diberikan penghargaan dan hadiah berupa uang senilai Rp20 juta dan bantuan solusi teknologi senilai Rp20 juta untuk masing-masing startup. “Bantuan solusi teknologi ini, untuk digunakan saat masa implementasi solusi di industri kecil dan menengah nantinya,” ujar Gati.

 Kelima startup terbaik pada kompetisi Startup4Industry 2020, yaitu DycodeX, Widya Robotics, Amiga, Mokko Otomasi Indonesia, dan AturToko.

Tindak lanjut kompetisi Startup4Industry adalah masa implementasi teknologi di industri kecil dan menengah oleh para pemenang kompetisi. “Melalui Startup4Industry, harapannya terbentuk ekosistem solusi teknologi yang akan menjadi salah satu katalisator dalam upaya penanggulangan dampak pandemi Covid-19 di industri dan masyarakat,” papar Gati.

Sekedar catatan, Kemenperin meluncurkan program Startup4industry sebagai wujud nyata dalam penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0. Langkah strategis ini diyakini bisa menjembatani kebutuhan pelaku industri dan masyarakat terhadap peran startup sebagai technology provider.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Program UK PACT Efisiensi Energi Tahap Dua

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian Luar Negeri dan Pembangunan Inggris (FCDO), meluncurkan Program…

GAPKI Usulkan Segera Bentuk Pelaksana Harian Komite ISPO

NERACA Jakarta – Ketua Bidang Perkebunan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) R. Azis Hidayat mengusulkan agar dibentuk Pelaksana Harian…

DOBBER, Inovasi Pertamina EP untuk Optimalkan Produksi

NERACA Indramayu — Pertamina EP melalui terobosan terbaru, yang disebut DOBBER (downhole scrubber), berhasil menurunkan angka loss production opportunity/LPO, dari…

BERITA LAINNYA DI Industri

Program UK PACT Efisiensi Energi Tahap Dua

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian Luar Negeri dan Pembangunan Inggris (FCDO), meluncurkan Program…

GAPKI Usulkan Segera Bentuk Pelaksana Harian Komite ISPO

NERACA Jakarta – Ketua Bidang Perkebunan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) R. Azis Hidayat mengusulkan agar dibentuk Pelaksana Harian…

DOBBER, Inovasi Pertamina EP untuk Optimalkan Produksi

NERACA Indramayu — Pertamina EP melalui terobosan terbaru, yang disebut DOBBER (downhole scrubber), berhasil menurunkan angka loss production opportunity/LPO, dari…