Nilai Ekspor Meningkat 68% - Kopi RI Semakin "Unjuk Gigi" di AS

NERACA

 

Jakarta - Sebagai negara produsen, ekspor kopi merupakan sasaran utama dalam memasarkan produk-produk kopi yang dihasilkan Indonesia. Negara tujuan ekspor adalah negara-negara konsumen tradisional seperti Amerika Serikat. Berdasarkan data statistik, ekspor kopi Indonesia ke AS terus menunjukkan peningkatan. Total ekspor produk kopi Indonesia ke AS tahun 2011 mencapai US$326 juta, pada Januari 2012 ekspor kopi Indonesia ke AS mencapai US$33,3 juta, atau meningkat 68% dibanding periode yang sama pada 2011 yaitu US$19,8 juta.

Atase Perdagangan Washington D.C. Ni Made Ayu Marthini mengharapkan keikutsertaan Indonesia pada ajang Annual Exposition Specialty Coffee Association of America (SCAA) ke-24 di Portland, Oregon, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu, dapat lebih mengenalkan kopi Indonesia kepada masyarakat AS, sehingga ekspor kopi Indonesia ke AS juga dapat terus meningkat.

Marthini mengungkapkan, melalui pameran ini tersebut mereka mendapat pesanan kopi hingga 70 kontainer dengan nilai sekitar US$8 juta. “Pemesanan yang berupa fix order dan trial order ini lebih banyak didominasi oleh produk kopi Arabica Toraja, Mandailing dan Papua,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Neraca, Senin (14/5).

Dia juga menggarisbawahi bahwa kesuksesan Indonesia dalam pameran kopi di AS yang bertaraf internasional kali ini tidak lepas dari kerja sama dan sinergi yang baik antara berbagai instansi pemerintah dan para pengusaha kopi. “Agar dapat tampil lebih baik pada SCAA selanjutnya, Indonesia akan meningkatkan promosi, presentasi, branding, pemahaman pasar, serta professional development,” tutur Marthini.

Pada kesempatan SCAA, para pengusaha kopi Indonesia menampilkan kopi spesial Indonesia dari berbagai daerah, antara lain Toraja, Mandailing, Java Preanger, Flores, Linthong, Gayo, Java Arabika, Lampung, Bali Kintamani, Papua Jayawijaya, Papua Pegunungan Bintang, Kopi Luwak, Kopi Lanang, dan Kopi Gajah.

Sementara, eksportir kopi Indonesia yang turut berpartisipasi tercatat sebanyak 15 perusahaan, yaitu PTPN XII, CV. Sukses Agro Sekawan, PT Kopiku Indonesia, PT Excelso Multi Rasa, PT Sari Makmur Tunggal Mandiri, PT Wahana Graha Makmur, CV Harapan Bersama, CV Sidikalang, PT Sumico Mandiri, Koperasi Permata Gayo, PT Sumatra Arabica Gayo, CV Eka Nusa Jaya, PT Coffindo, PT Coffindo dan Valbemar.

BERITA TERKAIT

Kembangkan Ekosistem Pasar Tradisional Melalui Digitalisasi Berbasis AI

NERACA Jakarta - Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bekerja sama dengan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) dan platform…

Stok CBP Tembus 4 Juta Ton, Ekspor Beras Kembali Terbuka

NERACA Jakrta – Stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton, pencapaian tertinggi sejak Bulog berdiri pada 1969.…

Juni 2025, Harga Referensi Biji Kakao Naik

NERACA Jakarta – Harga Referensi (HR) biji kakao periode Juni 2025 ditetapkan sebesar USD9.591,52/MT, meningkat sebesar USD1.207,77 atau 14,41 persen…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kembangkan Ekosistem Pasar Tradisional Melalui Digitalisasi Berbasis AI

NERACA Jakarta - Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bekerja sama dengan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) dan platform…

Stok CBP Tembus 4 Juta Ton, Ekspor Beras Kembali Terbuka

NERACA Jakrta – Stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton, pencapaian tertinggi sejak Bulog berdiri pada 1969.…

Juni 2025, Harga Referensi Biji Kakao Naik

NERACA Jakarta – Harga Referensi (HR) biji kakao periode Juni 2025 ditetapkan sebesar USD9.591,52/MT, meningkat sebesar USD1.207,77 atau 14,41 persen…