NERACA
Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menunjuk anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Pamapersada Nusantara untuk jasa penambangan dan pengangkutan bijih nikel di Blok Pomalaa, Sulawesi Tengah. Penandatanganan kerjsa saham telah dilakukan Vale (INCO) bersama dengan Pamapersada pada 28 Mei 2025. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
INCO menyebutkan bahwa kontrak jasa pertambangan ini adalah bagian dari operasi pertambangan di Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Manajemen INCO dalam penjelasan menyebutkan bahwa Pamapersada telah ditunjuk sebagai kontraktor pengupasan lapisan tanah, penambangan, dan pengangkutan bijih nikel, serta pembangunan infrastruktur terkait dengan jasa penambangan.
Perseroan sebelumnya menunjuk PT Petrosea Tbk (PTRO) sebagai kontraktor pembanganan di Bahodopi Blok 2&3 di Sulawesi Tengah. Penandatanganan kerja saham telah dilakukan pada 8 April 2025. INCO menyebutkan bahwa kontrak jasa pertambangan ini akan memperkuat operasional bisnis Vale Indonesia (INCO) dengan tambahan produksi bijih nikel dari area Blok 2&3 Bahodopi untuk melengkapi blok Sorowako yang telah beroperasi selama ini.
Vale Indonesia sebelumnya telah menetapkan pembagian dividen tahun buku 2024 mencapI US$ 34,65 juta atau setara dengan US$ 0,00329 per saham. Cum dividen telah berakhir pekan ini dan pembagian dividen direncakan pada 16 Juni 2025. Di kuartal pertama 2025, INCO mengantongi lonjakan laba bersih sebesar 251,87% year-on-year (YoY) menjadi US$21,79 juta dari US$6,19 juta pada kuartal I/2024. Lonjakan itu didorong oleh keuntungan atas pengakuan nilai wajar aset derivatif.
Sementara pendapatan tercatat US$206,52 juta pada kuartal I/2025. Capaian itu menurun 10,18% YoY dari US$229,93 juta pada kuartal I/2024. Pendapatan INCO berasal dari produk nikel matte US$203,99 juta dan bijih nikel US$2,53 juta. INCO mengirimkan 17.096 ton nikel matte dengan harga rata-rata yang direalisasikan pada kuartal I/2025 sebesar US$11.932 per ton.
Harga rata-rata nikel itu lebih rendah masing-masing sebesar 5% dan 6% dibandingkan dengan harga pada kuartal IV/2024 dan kuartal I/2024. Secara volume, capaian produksi nikel dalam matte INCO sebesar 17.027 metrik ton pada kuartal I/2025 atau turun 6,43% YoY dari 18.199 ton pada 3 bulan pertama 2024.
Abu Ashar, Wakil Presiden Direktur dan Chief Operation and Infrastructure Officer Vale Indonesia bilang, hal itu utamanya disebabkan oleh penghentian secara tak terduga salah satu tanur listrik, yang disebabkan oleh masalah dalam sistem elektroda.“Kami sekaligus memanfaatkan kesempatan ini untuk mempercepat jadwal pemeliharaan dari triwulan III/2024 ke triwulan I/2025, sehingga kami dapat menyelaraskan operasi kami dengan lebih baik pada triwulan-triwulan selanjutnya,” jelasnya.
Meskipun menghadapi tantangan itu, lanjutnya, INCO telah mengimplementasikan langkah-langkah strategis untuk menjaga produksi tetap pada jalurnya.
NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…
NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…