4 Strategi Kemendag Dalam Meningkatkan Ekspor

Jakarta - meskipun perdagangan global saat ini terdampak akibat pandemi Covid-19, namun ekspor sejumlah peroduk unggulan Indonesia justru meningkat.

NERACA

 Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengakui bahwa ada beberapa produk yang justru meningkat ditengah pandemi seperti saat ini. Diantaranya yakni minyak olahan dari hewan ataupun tumbuhan yang naik hingga 91,05 persen, logam mulia (87,02 persen), bahan anyaman tumbuhan (62,69 persen), produk buah olahan (54,28 persen), alat kesehatan (48,25 persen), produk logam (30,71 persen), produk farmasi (17,06 persen), serta makanan olahan (7,99 persen).

Adapun beberapa strategi pemasaran yang dapat diterapkan selama pandemi Covid-19. Pertama, emphatic society, yaitu mengedepankan empati dalam komunikasi pemasaran. Covid-19 yang telah merenggut banyak korban jiwa kini melahirkan masyarakat baru yang penuh empati dan sarat solidaritas sosial.

Kedua, multimedia marketing, yaitu menginformasikan dan menjawab segala keluhan pelanggan di berbagai platform informasi. Baik itu melalui situs web, surel, media sosial, notifikasi, maupun pesan dalam aplikasi.

Ketiga, go virtual, yaitu dengan memastikan bahwa bisnis perusahaan dapat dijangkau secara daring. Covid19 telah membuat konsumen menjaga jarak dan menghindari kontak fisik sehingga beralih menggunakan media virtual atau digital. Keempat, jaminan keamanan.

“Sebab, saat ini masyarakat sangat mengedepankan keamanan dan keselamatan sehingga jaminan keamanan harus diprioritaskan,” jelas Agus.

Agus juga memaparkan strategi Kemendag dalam menyikapi perdagangan global untuk mendorong ekspor. Strategi tersebut terdiri atas strategi jangka pendek dan jangka menengah melalui pendekatan produk dan pasar.

Untuk strategi jangka pendek, pendekatan produk yang dilakukan Kemendag berfokus pada tiga kategori produk, yaitu produk yang tumbuh positif selama pandemi Covid-19, produk yang kembali pulih pasca pandemi Covid-19, dan produk baru yang muncul akibat pandemi Covid-19.

Sementara untuk pendekatan pasar, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menerapkan strategi pengembangan pasar ekspor yang disesuaikan dengan mempertimbangkan kondisi negara tujuan ekspor selama penanganan Covid-19 di masing-masing negara.

“Untuk saat ini hingga satu tahun ke depan, negara tujuan ekspor difokuskan pada negara yang kondisi penanganan pandeminya sudah pulih atau mulai pulih, seperti Australia, Selandia Baru, Inggris, Jerman, Italia, Prancis, Uni Arab Emirat (UAE), Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Aljazair, Kanada, dan Meksiko,” ungkap Agus.

Selanjutnya, menurut Agus untuk strategi jangka menengah, Kemendag tengah mengkaji produk yang memiliki kekuatan pasar di negara akreditasi para perwakilan perdagangan dan mengklasifikasikannya dalam tiga kategori.

“Pertama, excellent products, yaitu produk yang memiliki market power di negara tujuan ekspor. Kedua, emerging products, yaitu produk yang memiliki tren ekspor meningkat selama lima tahun. Ketiga, losing products, yaitu produk yang memiliki tren ekspor menurun selama lima tahun,” ungkap Agus.

Disisi lain, Agus pun mengungkapkan, Indonesia akan berpartisipasi pada salah satu pameran terbesar di dunia yaitu Expo 2020 Dubai di UAE yang bertema ‘Connecting Minds, Creating the Future’. Partisipasi Indonesia merupakan salah satu upaya meningkatkan citra Indonesia di mata internasional.

Ajang ini semula akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2020—10 April 2021. Namun, akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia, penyelenggaraannya ditunda menjadi pada 1 Oktober 2021—31 Maret 2022.

Sehingga pada kesempatan ini, Kemendag juga mengundang para pelaku usaha untuk turut berpartisipasi dan menyukseskan perhelatan Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020. Pameran ini akan dilaksanakan pada 10—16 November 2020.

TEI-VE merupakan salah satu upaya Kemendag dalam mendorong ekspor Indonesia dan menjawab tantangan pandemi Covid-19.

“TEI-VE 2020 akan mengonversi pameran bertaraf Internasional yang biasa dilakukan secara luring menjadi pameran virtual. Pameran ini akan memberikan pengalaman seperti pameran fisik dengan konsep 3D gameplay dan dengan format yang sama seperti yang dilaksanakan secara luring. TEI-VE 2020 diharapkan diikuti oleh 200—300 peserta termasuk dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor,” jelas Agus.

Sebelumnya Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menjelaskan beberapa stretegi dalam menyikapi kondisi merebaknya virus covid-19 saat ini.

Pertama, jangan bekerja normal dan rutin, namun segera carikan rumusan-rumusan yang sederhana untuk mendukung kelancaran aktivitas, khususnya ekonomi makro, ekspor, maupun impor untuk orientasi penguatan industri dalam negeri dan ekspor.

Kedua, dalam kondisi saat ini dibutuhkan sejumlah kebijakan yang dapat menjadi stimulus sekaligus merespons perubahan situasi dan ekonomi global. “Ketiga, diperlukan relaksasi kebijakan untuk percepatan ekspor dan kemudahan impor untuk bahan baku dan penolong untuk kebutuhan memenuhi industri dan tujuan ekspor,” tegas Jerry

Sekedar catatan Pada gelaran TEI tahun lalu membukukan realisasi transaksi sebesar 8,49 miliar dolar AS atau naik lebih dari lima kali lipat dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar 1,5 miliar dolar AS. Transaksi tersebut terdiri atas realisasi investasi sebesar 5,5 miliar dolar AS dan 2,99 miliar dolar AS untuk kategori produk barang, jasa, dan pariwisata. 

 

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…