Barata Indonesia Tunda Bayar Pokok MTN

PT Barata Indonesia (Persero) melaporkan penundaan pembayaran pokok instrumen surat utang jangka menengah. Informasi tersebut disampaikan perseroan seperti dikutip dalam laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSE) di Jakarta, kemarin.

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan belum efektifnya dana pokok medium term notes (MTN) III Barata Indonesia Tahun 2019 di rekening KSEI sesuai waktu yang telah ditentukan. Bersama ini, perseroan sampaikan bahwa pembayaran pokok kepada pemegang MTN melalui pemegang rekening yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 14 September 2020 ditunda. KSEI mencatat MTN III Barata Indonesia tahun 2019 memiliki jumlah pokok Rp100 miliar. Surat utang itu memiliki tingkat kupon 9,0589%.

Pembayaran kupon dilakukan setiap 3 bulan sekali. Jatuh tempo MTN III Barata Indonesia Tahun 2019 yakni pada 14 September 2020. Barata Indonesia tercatat masih memiliki dua MTN yang tercatat di KSEI. Pertama, MTN I Barata Indonesia Tahun 2017 Seri A dengan jumlah pokok Rp200 miliar dan akan jatuh tempo pada 7 Desember 2020.

Kedua, MTN I Barata Indonesia tahun 2017 seri B dengan jumlah pokok Rp100 miliar dan akan jatuh tempo pada 16 Maret 2021. Barata adalah BUMN yang berbasis di Gresik Jawa Timur. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur permesinan dan alat berat. Pada 2018, Barata mengakuisisi pabrik komponen turbin milik Siemens di Cilegon untuk memperkuat posisi di bidang pembangkit listrik.

Sebelumnya, Barata siap membelanjakan modal sebanyak Rp500 miliar untuk membangun pabrik roda kereta. Direktur Utama  Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno mengatakan, peluang penjualan roda kereta cukup tinggi karena kebutuhan 20.000 unit roda kereta masih didatangkan dari luar negeri, terutama dari China dan Eropa.

Kebutuhan roda kereta datang dari kereta rangkaian listrik (KRL), moda terpadu raya (MRT), dan kereta ringan light rail transit (LRT). Oleh karena itu ke depannya, perseroan akan bikin roda kereta api, apalagi makin lama kebutuhannya makin banyak. Untuk KRL, MRT, LRT.

BERITA TERKAIT

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…