Lesunya bisnis properti akibat dampak pandemi Covid-19 memberikan pengaruh terhadap pencapaian kinerja keuangan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Dimana pada kuartal kedua 2020, perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,25 triliun. Dimana rugi tersebut turun dibandingkan dengan rugi bersih tahun lalu sebesar Rp1,46 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin,
Seiring dengan itu pendapatan perseroan juga turun 2,6% menjadi Rp5,33 triliun dari Rp5,48 triliun priode yang sama tahun lalu. Padahal, pendapatan dari lini usaha real estate development meningkat 33.9% menjadi Rp1,32 triliun dari Rp983 miliar dimana bisnis inti properti Perseroan mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Hal ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat dari Lippo Cikarang serta pengakuan pendapatan atas serah terima Hillcrest dan Fairview Towers LPKR di Lippo Village bersama dengan penjualan persediaan.
Tapi lini usaha Real Estate Management & Services turun 10,5% menjadi Rp3,96 triliun dari Rp4,43 triliun dimana bisnis Rumah Sakit, Mal dan Hotel mengalami kondisi tidak biasa akibat pandemi. CEO LPKR, John Riady mengatakan, pandemi Covid-19 mempengaruhi pendapatan berulang perseroan dari rumah sakit, mal dan hotel secara signifikan. “Tapi pada bisnis Real Estate Development kami, tumbuh sebesar 33,9% pada semester 1 - 2020. Saya percaya bahwa bisnis properti sedang pulih dan akan terus bertumbuh dimana Lippo Karawaci terus membangun proyek rumah hunian yang terjangkau sesuai dengan keinginan para penghuni perumahan kami,” ujar John.
Dia menambahkan, dengan tingkat kepemilikan rumah di Indonesia yang masih rendah dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, serta tingkat pinjaman KPR di Indonesia masih di bawah 5% dari PDB, “Kami akan menyaksikan para pemilik rumah perdana akan memasuki pasar dan kesediaan bank untuk memberikan kredit kepada mereka,” kata dia.
Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/6) sore, indeks saham gabungan (IHSG) ditutup melemah seiring pelaku pasar…
Sepanjang tahun 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatatkan sebanyak 14 perusahaan baru dengan dana terhimpun melalui aksi Initial…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp52,9 miliar kepada para…
Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/6) sore, indeks saham gabungan (IHSG) ditutup melemah seiring pelaku pasar…
Sepanjang tahun 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatatkan sebanyak 14 perusahaan baru dengan dana terhimpun melalui aksi Initial…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp52,9 miliar kepada para…