NERACA
Jakarta – Meski mencatatkan rugi bersih di kuartal pertama dan dihantui sentimen pandemi Covid-19, emiten ritel PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) masih optimis hingga akhir tahun masih membukukan pertumbuhan bisnis. “Untuk semester dua tahun 2020 ini, kami mengharapkan realisasi pemulihan ekonomi dan tentunya ini sangat membantu kepercayaan konsumen untuk meningkatkan jumlah spending untuk produk esensial, well-being dan kecantikan. Kami dari manajemen mengharapkan bahwa penjualan tetap positif di semester dua tahun 2020,”kata Direktur Duta Intidaya, Mohammad Asy’ari di Jakarta, kemarin.
Perusahaan pemilik lisensi gerai Watsons di Indonesia mencatatkan rugi kuartal pertama 2020 senilai Rp 11,64 miliar. Dimana rugi bersih tersebut lebih besar dibandingkan priode yang sama tahun lalu yang senilai Rp 6,74 miliar. Perseroan menjelaskan, kerugian yang diderita karena fluktuasi kurs cukup drastis. “Kita memang banyak sekali melakukan impor produk. Namun, kita sedang menggalakkan development local product on brand agar eksposur kita terhadap mata uang asing bisa ditekan,”ujar Mohammad Asy’ari.
Guna menjaga pertumbuhan di sisa tahun ini, lanjutnya, perseroan telah melakukan beberapa inisiatif meskipun dengan adanya pembatasan jam operasional di beberapa pusat perbelanjaan. Pada semester pertama, lanjutnya, aktivitas penjualan perseroan tetap berjalan kendati gerai Watsons terdampak atas penyebaran pandemi. Namun, perseroan tetap mengupayakan angka penjualan tidak terlalu turun signifikan dibandingkan periode yang sama.
Sebagai gambaran, perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan 38,68 persen menjadi Rp300,47 miliar pada kuartal pertama tahun 2020. Di lain pihak, Presiden Direktur Duta Intidaya Lilis Mulyawati menyebutkan perseroan menjalankan insiatif penjualan daring melalui layanan Watsons Send. Program ini, diakui, merupakan ide yang tiba-tiba tercetus saat perseroan terdampak pandemi.“Kami luncurkan Watsons Send karena kami tahu pasti masyarakat akan mengalami penurunan yang sangat drastis untuk datang ke toko kami. Hasilnya luar biasa, salesnya memang masuk ke offline dan penambahan sekitar 20 persen di masa pandemic,” ungkapnya.
Lilis pun mengakui saat ini komposisi penjualan daring belum terlalu mendominasi dibandingkan pendapatan di gerai fisik yangmana omzet melalui e-commerce dan market place sebesar 30% dan penjualan fisik sebesar 70 termasuk dengan pendapatan dari penjualan dari layanan Watsons Send. Sebagai informasi, tahun ini perseroan bakal membuka 40 gerai Watson baru di pulau Jawa dan luar Jawa.
Tercatat sepanjang Januari sampai dengan Maret 2020, perseroan sudah membuka tiga gerai baru. Namun setelah ada pengumuman dari Pemerintah (soal pembatasan fisik dan sosial) bermulai di Maret, tentunya rencana (ekspansi) gerai baru terhenti karena Corona. Namun, lanjut Lilis, pada Juli 2020 Duta Intidaya memulai lagi gerak ekspansinya dengan membuka dua gerai baru di Jakarta dan Jawa Barat.
Di sepanjang semester II 2020 ini, Lilis bilang, perseroan akan membuka 37 gerai baru lagi di sejumlah wilayah yakni Jakarta, Jawa Barat ,Jawa Timur, Jawa Tengah, dan beberapa wilaya di luar pulau Jawa meliputi Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Adapun jika rencana ekspansi pembukaan 40 gerai baru terealisasi,Duta Intidaya akan memiliki 180 gerai hingga akhir 2020. Gencarnya pembukaan gerai baru ini tidak terlepas dari keberhasilan DAYA membukukan pendapatan yang melonjak hingga 100% menjadi Rp 1,09 triliun di 2019 dari sebelumnya Rp 547,32 miliar di 2018.
PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…
Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…
Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…
PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…
Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…
Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…