Catatkan Penjualan Semen Lesu - SMCB Royal Bagikan Dividen Rp 24,95 Miliar

NERACA

Jakarta – Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) tahun buku 2019 memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp3,6 per lembar saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Emiten produsen semen ini menyebutkan, total pembayaran dividen sebesar Rp24,95 miliar atau setara dengan 5% dari laba bersih tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp499 miliar. Selain itu, RUPST juga menerima pengunduran diri Francisco Malave Noriega selaku komisaris independen. Bersamaan dengan itu, mengangkat Prijo Sambodo selaku Komisaris Independen.

Sedangkan pada kuartal I 2020, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp68 miliar dan laba bersih Rp 68,43 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, SMCB masih membukukan kerugian Rp 123,02 miliar. Kinerja apik perusahaan datang setelah pendapatan naik 4,89% menjadi Rp 2,46 triliun. 

Penjualan semen masih menjadi penyumbang utama pendapatan anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tersebut. Penjualan semen SMCB di kuartal pertama lalu capai Rp 2,24 triliun atau 91,05% dari total pendapatan.  Disusul penjualan beton sebesar Rp 181,87 miliar, pendapatan agregat senilai Rp 24,96 miliar, dan pendapatan dari jasa konstruksi lainnya sebesar Rp 9,6 miliar.

SMCB juga berhasil menekan beberapa pos beban. Beban pokok pendapatan misalnya, turun 3,23% menjadi Rp 1,79 triliun. Beban distribusi dan penjualan turun 9,65% menjadi Rp 243,42 miliar, dan beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 123,39 miliar. Namun, pada kuartal I-2020 SMCB menanggung kerugian selisih kurs senilai Rp 2,97 miliar. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, SMCB masih membukukan laba atas selisih kurs senilai Rp 60,10 miliar.

Selain itu, perseroan berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 68,43 miliar sepanjang kuartal I-2020. Laba per saham dasar per kuartal I-2020 juga naik menjadi Rp 9 per saham. Per Maret 2020, jumlah aset SMCB mencapai Rp 19,47 triliun. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai Rp 12,41 triliun dan ekuitas senilai Rp 7,06 triliun. Tahun ini, perseroan bakal merevisi target bisnis sebagai dampak dari pandemi.

Presiden Direktur Solusi Bangun Indonesia, Aulia Mulki Oemar menyatakan bakal merevisi kembali target produksi dan penjualan sepanjang tahun ini. Pasalnya, pandemi menyebabkan hampir semua sektor bisnis mengalami disrupsi, tidak terkecuali dengan industri semen. Salah satunya, karena Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini memprioritaskan dana yang sebelumnya untuk pembangunan infrastruktur, dialihkan untuk menangangi pandemi Covid-19.

Perseroan juga akan meninjau kembali dana belanja modal yang dialokasikan pada tahun ini sebesar Rp 500 miliar yang akan disesuaikan dengan kebutuhan."Kami sedang revisi ulang, baik dari revenue maupun produksi. Untuk belanja modal yang sudah terserap Rp 150 miliar sampai kuartal pertama. Kami akan melihat ulang lagi sesuai dengan kondisi yang up to date terhadap keadaan ekonomi," kata Aulia.

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…