Jakarta-PT Link Net Tbk, perusahaan layanan internet, membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 491,9 miliar atau ekuivalen 55 persen dari pendapatan tahun 2019. Hal itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2019.
Presiden Direktur dan CEO Link Net, Marlo Budiman, menuturkan hasil RUPST itu sesuai dengan resolusi yang disetujui, para pemegang saham Link Net akan menerima dividen yang memberikan keuntungan mendekati 7% dari harga saham saat ini. Hal ini merupakan tambahan dari program pembelian saham kembali yang signifikan pada tahun 2019 hingga awal tahun 2020.
Sejak Maret 2019 hingga akhir bulan Maret 2020, menurut dia, Senin (15/6), Link Net telah memperoleh sejumlah 160.160.100 lembar saham dengan total harga Rp615 miliar. Perseroan melanjutkan perjalanannya ke tahun 2020 dan seterusnya dengan auditor terkemuka yang dikenal dengan tata kelola perusahaan yang sangat baik. KPI manajemen semakin sejalan dengan pemegang saham setelah penyetujuan program MSOP dan ESOP.
“Hal-hal ini adalah berita yang baik untuk para pemegang saham dan saya menantikan kesempatan untuk berbicara dengan mereka di minggu dan bulan yang akan datang,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
Pemegang saham Link Net akan memperoleh dividen sebesar Rp178.80 per lembar saham setelah pemegang saham menyetujui Perseroan untuk membayar Rp491,992,417,228 yang ekuivalen dengan 55% dari pendapatan tahun 2019.
Selain itu, Link Net menyambut hangat Purwantono, Sungkoro & Surja (Ernst & Young) yang telah diangkat sebagai auditor Perseroan di awal tahun buku 2020. EY mempunyai reputasi yang kuat secara internasional dan nama perusahaan yang mencerminkan tata kelola perusahaan yang baik. Tim Link Net berharap dapat bekerja sama dengan EY di tahun 2020 dan seterusnya.
Untuk lebih menyamakan Indikator Perfoma Kerja (KPI) manajemen dan karyawan dengan pemegang saham, Perseroan menerapkan program opsi kepemilikan saham untuk karyawan dan manajemen. Jajaran manajemen dan karyawan senior akan diberikan sejumlah saham sebagai bagian dari remunerasi yang mengacu kepada KPI yang dicapai dan pedoman harga saham. Pemegang saham Link Net sangat menyetujui program opsi kepemilikan saham karyawan (ESOP) dan opsi kepemilikan saham manajemen (MSOP).
Tidak hanya itu. Link Net menyambut kehadiran Alexander Rusli, CEO Indosat Ooredoo periode 2012-2017 sebagai komisioner independen dalam jajaran Dewan Komisaris Perseroan. Selain memiliki pengalaman yang luas dalam industri telekomunikasi, Alex pernah menjabat sebagai anggota dewan pada salah satu perusahaan menara telekomunikasi di Indonesia, Protelindo (TOWR) pada tahun 2018 & 2019. Saat ini, Alex juga menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), salah satu perusahaan terbuka terbesar di Indonesia. Beliau juga adalah anggota Dewan Komisaris dari salah satu penyelenggara layanan kesehatan pribadi terbesar di Indonesia, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).
Link Net juga menyambut Victor Indajang sebagai direktur dalam Dewan Direktur Perseroan. Victor adalah Deputi CEO dan Chief Operations Officer Perseroan. Beliau memiliki pengalaman sebagai manajemen senior dan operasional bisnis yang sangat luas dalam bidang perbankan, TMT dan Fintech. Beliau pernah menjabat sebagai eksekutif senior dalam kegiatan operasional Citibank Indonesia, di mana beliau bekerja periode 1996 hingga 2009. Pada 2009, Victor direkrut oleh Link Net untuk menjadi direktur operasional perseroan hingga 2015. Pada 2016, beliau bergabung dengan perusahaan fintech, Kartuku, sebagai Direktur Operasional dan Executive Vice President pada Commonwealth Bank hingga 2018.
Selanjutnya Link Net menyambut kembali Victor di tahun 2018 di mana beliau menjabat sebagai Deputi CEO dan Chief Operations Officer Perseroan. Beliau memberikan pengalaman selama 2 dekade dalam posisi senior dalam kegiatan operasional dan disambut hangat sebagai tambahan anggota Dewan Direktur Perseroan.
Sementara itu, Bintan Regen Saragih sebagai komisioner independen dalam jajaran Dewan Komisaris Perseroan telah berakhir. Beliau telah melayani perseroan dengan sangat terpuji semenjak bergabung dalam jajaran Dewan Komisaris pada 2014.
Anggota direksi lainnya, Desmond Poon sebagai direktur dalam jajaran Dewan Direktur Link Net telah berakhir. Desmond pernah menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) sejak 2011 hingga 2019. Pada 2019, beliau meneruskan jabatan CTO kepada Edward Sanusi. Dalam masa jabatannya sebagai CTO, Desmond telah melihat pertumbuhan jaringan perseroan yang signifikan dimulai dari 550 ribu home-passes pada 2011 hingga lebih dari 2 juta home-passes pada 2019. “Pengunduran keduanya telah efektif berlaku pada akhir dari RUPST Link Net pada 9 Juni 2020. Kami mengucapkan terima kasih atas bimbingan beliau selama ini,” ujar Marlo. bani/fba
PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…
Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…
Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…
PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…
Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…
Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…