Distabun Lebak Apresiasi Petani Curugbitung Kembangkan Tanaman Sayuran

NERACA

Lebak - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distabun) Kabupaten Lebak, Banten mengapresiasi petani Curugbitung mengembangkan tanaman sayuran hingga mampu mendongkrak pendapatan dan kondisi ekonomi warga.


"Kami terus bekerja keras melakukan pembinaan dengan menerapkan teknologi juga penerapan ketrampilan sikap (PKS) petani," kata Ruyanah, seorang petugas penyuluh lapang (PPL) Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Rabu (20/5).


Pembinaan dan penerapan teknologi pertanian sayuran yang dikembangkan kelompok tani itu dinilai berhasil, karena mereka menggunakan pupuk berimbang antara organik dan non organik juga menggunakan benih bersertifikat.


Selain itu juga mereka mengubah dengan meninggalkan kebiasaan pertanian tradisional, sehingga produksi dan produktivitas hasil panen cukup tinggi.


Selama ini, petani Curugbitung yang dilakukan pembinaan sebanyak di 10 kelompok tani hingga menjadikan klaster sentra penghasil pertanian sayuran.

 

Mereka mengembangkan budi daya tanaman sayuran, seperti kangkung, bayam, varia, ketimun dan kacang panjang. Sebab, pertanian sayuran begitu cepat nilai perguliran ekonomi dengan masa tanam 30-40 hari setelah hari tanam bisa dipanen.


Saat ini, produksi pertanian tersebut dipasok ke wilayah Bogor, Jakarta dan Tangerang hingga puluhan ton/bulan dan bisa menggulirkan ekonomi hingga ratusan juta rupiah/bulan. Karena itu, kehidupan petani sayuran di sini relatif baik dengan pendapatan ekonomi berkisar antara Rp18 juta sampai Rp25 juta/bulan juga ditambah pendapatan ekonomi lainnya, seperti pisang dan umbi-umbian.


"Kami mendorong petani di ini menjadikan andalan ekonom mereka dari budi daa tanaman saran," katanya menjelaskan.


Sementara itu, sejumlah kelompok tani Curugbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka mengembangkan budi daya tanaman sayuran kacang panjang sangat menguntungkan dengan nilai investasi Rp10 juta bisa menghasilkan Rp60 juta/bulan.


Mereka petani di sini memasok sayuran itu ke Pasar Bogor, Tangerang dan Jakarta dan hampir setiap hari diangkut kendaraan ke luar daerah."Kami mengembangkan tanaman syauran seluas satu hektare di lahan milik pengembang yang belum digarap oleh perusahaan itu," kata Saryadi, petani Curugbitung Kabupaten Lebak. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

GYS Perkuat Komitmen terhadap Inovasi, Keberlanjutan, dan Dampak Sosial di Tengah Transformasi Industri

NERACA Cikarang Barat – Selama setahun terakhir, PT Garuda Yamato Steel (GYS) membuktikan bahwa kepemimpinan di industri baja tidak hanya…

Diskon Tarif Tol dan Tiket Pesawat Wujud Kepedulian Pemerintah terhadap Pemudik

  NERACA Jakarta-Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) memastikan pemberlakuan diskon tarif tol sebesar 20…

Masyarakat Diimbau Terapkan Prokes Selama Libur Panjang Cegah Covid-19

  NERACA Jakarta - Menghadapi masa libur panjang dan meningkatnya mobilitas masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

GYS Perkuat Komitmen terhadap Inovasi, Keberlanjutan, dan Dampak Sosial di Tengah Transformasi Industri

NERACA Cikarang Barat – Selama setahun terakhir, PT Garuda Yamato Steel (GYS) membuktikan bahwa kepemimpinan di industri baja tidak hanya…

Diskon Tarif Tol dan Tiket Pesawat Wujud Kepedulian Pemerintah terhadap Pemudik

  NERACA Jakarta-Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) memastikan pemberlakuan diskon tarif tol sebesar 20…

Masyarakat Diimbau Terapkan Prokes Selama Libur Panjang Cegah Covid-19

  NERACA Jakarta - Menghadapi masa libur panjang dan meningkatnya mobilitas masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat…