Saham IPCC Menguat Melawan Arus IHSG

Hingga penutupan sesi pertama pasar saham Rabu (8/4) kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berada di zona pelemahannya dengan ditutup di level 4.627,71 atau turun 150,93 poin (-3,16%) seiring dengan masih maraknya aksi jual yang terjadi. Pelaku pasar kian mengkhawatirkan kian bertambahnya kasus penyebaran covid-19 dan dilakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah, terutama Jakarta.

Meskipun kondisi pasar terjadi pelemahan namun, saham IPCC mampu bertengger di jajaran top gainer dimana berada di posisi Rp 346 atau menguat 16,10%. Bahkan sempat menyentuh level tertingginya di level Rp 356 per lembar sahamnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Tampaknya pelaku pasar masih melakukan aksi beli terhadap saham IPCC yang telah dinilai undervalue. Penguatan tersebut terjadi dengan dukungan sebanyak 4.879 kali transaksi dengan jumlah lembar saham yang beredar sebanyak 324.623 lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 1,09 miliar. Penguatan yang cukup signifikan tersebut bukanlah kali pertama yang terjadi pada saham IPCC. Sebelumnya, pada 26 Maret 2020 saham IPCC sempat menguat 21,48% di posisi 294 seiring imbas menguatnya IHSG sebanyak 401,27 poin atau 10,19% di posisi 4.338,90.

Dari sisi internal, manajemen tetap berupaya agar kinerja operasional tetap terjaga meskipun di tengah mewabahnya pandemik dari covid-19 ini. Berbagai upaya pun dilakukan demi memberikan pelayanan terbaiknya dan konsisten kepada para pengguna jasa layanan IPCC. Dengan pemberian pelayanan yang berjalan normal dan didukung dengan upaya kesehatan untuk mencegah meluasnya covid-19, terutama di lingkungan kerja IPCC maka diharapkan dapat berimbas positif pada upaya peningkatan kinerja ke depannya. Hingga kini, aktivitas layanan bongkar muat kendaraan di IPCC masih berjalan normal meski terjadi penyesuaian dalam hal pembagian kerja.

BERITA TERKAIT

OJK Sebut 26 Perusahaan Antre Gelar IPO

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, terdapat 26 perusahaan yang antre untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering…

Laba Bersih Indo Tambangraya Naik 5,46%

Sepanjang kuartal pertama 2025, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mencatatkan peningkatan laba bersih menjadi US$64,96 juta atau setara Rp1,07…

Investor Saham di Sulutgomalut Naik 34,78%

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah investor pasar modal di Provinsi Sulawesi Utara Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) mengalami pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI

OJK Edukasi Pasar Modal ASN di Gianyar Bali

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menggenjot akses dan pemanfaatan instrumen keuangan pasar modal di Pulau Dewata karena indeks literasi dan…

Laba Citra Borneo Utama Tumbuh 28,84%

PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) mencetak laba bersih tumbuh 28,84% secara tahunan (year on year/yoy) hingga kuartal I/2025. Emiten…

20 Ribu Pengunjung Semarakkan Digiland 2025

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…