Mayora Indah Raup Cuan Rp 1,98 Triliun

NERACA

Jakarta – Masih positifnya pertumbuhan industri makanan dan minuman di tahun 2019 kemarin, dirasakan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Pasalnya, emiten produsen makanan ini mencatatkan laba tahun berjalan 2019 yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 1,98 triliun, naik 15,78% dibandingkan tahun 2018 tercatat Rp 1,71 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, penjualan bersih perseroan sepanjang tahun lalu mencapai Rp 25,02 triliun, meningkat 3,99% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 24,06 triliun. Manajemen Mayora mengungkapkan, beban pokok penjualan tahun silam turun 13,17% menjadi Rp 17,10 triliun dari sebelumnya Rp 17,66 triliun. Sedangkan laba bruto mencapai Rp 7,91 triliun dari semula Rp 6,39 triliun. Manajamen Mayora menjelaskan, laba usaha perseroan pada 2019 meningkat 20,99% menjadi Rp 3,17 triliun dari periode sama 2018 sebesar Rp 2,62 triliun.

Kemudian laba sebelum pajak naik 13,44% menjadi Rp 2,70 triliun dari Rp 2,38 triliun. Adapun laba tahun berjalan per saham naik menjadi Rp 89 dari sebelumnya Rp 77 per saham. Hingga akhir tahun lalu, perseroan mencatatkan kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp 3,30 triliun, meningkat 619,36% dibandingkan 2018 sebesar Rp 459,27 miliar. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan mencatatkan rugi masing-masing Rp 1,84 triliun dan Rp 865,45 miliar.

Pada 2019, menurut manajemen Mayora, total aset perseroan tumbuh 8,18% menjadi Rp 19,03 triliun dari sebelumnya Rp 17,59 triliun. Total liabilitas juga naik menjadi Rp 9,13 triliun dari semula Rp 9,05 triliun. Begitu pula total ekuitas, meningkat menjadi Rp 9,89 triliun dibanding sebelumnya Rp 8,54 triliun. Mayora Indah telah mengembangkan pasar ekspor ke Singapura untuk produk air mineral dalam kemasan (AMDK), Le Minerale. Pelepasan kontainer ke Singapura dirayakan di pabrik Pasuruan, Jawa Timur.

Presiden Direktur Mayora Group, Andre Sukendra Atmadja pernah bilang, ekspor ke Singapura menjadi kebanggaan perseroan karena selama ini Negeri Singa menerapkan persyaratan yang amat ketat pada produk makanan dan minuman. “Selain itu, ekspor ini menjadi motivasi bagi perseroan untuk senantiasa mempertahankan kualitas serta memberikan produk terbaik agar dapat merambah pangsa pasar ke negara lainnya,” ujarnya.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan penjualan tumbuh 10% dan laba bersih ditargetkan tumbuh 7,3%-7,5%. Maka untuk memenuhi target tersebut, perseroan bakal merilis produk baru yang dapat memberikan hasil cukup baik. Sedangkan belanja iklan dan promosi dipertahankan sesuai dengan kebutuhan. Perseroan menjelaskan, target pertumbuhan tersebut telah memperhitungkan konsumsi yang diperkirakan melambat pada tahun ini.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…