Khawatiran Virus Corona Menghantui IHSG

NERACA

Jakarta –Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore kemarin, ditutup terkoreksi di tengah kekhawatiran pasar terhadap Virus COVID-19. IHSG ditutup melemah 41,13 poin atau 0,7% ke posisi 5.871,95, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 6,77 poin atau 0,7% menjadi 954,21.”Pasar masih khawatir terhadap wabah Virus Corona. Sedangkan dari domestik belum ada katalis positif. Volume perdagangan juga relatif masih sepi," kata analis Indopremier Sekuritas, Mino di Jakarta, kemarin.

Secara sektoral, hanya satu sektor yang naik yaitu sektor keuangan sebesar 0,06%. Sedangkan sembilan sektor terkoreksi dimana sektor pertanian turun paling dalam yaitu minus 2,73%, diikuti sektor industri dasar dan sektor infrastruktur masing-masing minus 1,96% dan minus 1,71%. Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp49,43 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 426.166 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,17 miliar lembar saham senilai Rp6,81 triliun. Sebanyak 119 saham naik, 284 saham menurun, dan 136 saham tidak bergerak nilainya. Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei ditutup melemah 33,5 poin atau 0,14% ke 23.827,7, indeks Hang Seng melemah 93,7 poin atau 0,34% ke 27.730, dan indeks Straits Times melemah 3,28 poin atau 0,1% ke 3.220,09.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat 8,83 poin atau 0,15% ke posisi 5.921,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,55 poin atau 0,27% menjadi 963,53. Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah mengatakan, kekhawatiran terhadap wabah virus COVID-19 yang terus memakan korban jiwa, tetap menjadi perhatian pasar.”Namun sisi lainnya, meredanya perang dagang AS dengan China dan sinyal negosiasi positif atas perdagangan AS dengan Eropa menjadi katalis bagi pasar," ujar Alfiansyah.

Selain itu, lembaga pemeringkat global Moody’s yang mempertahankan peringkat layak investasi buat Indonesia menjadi akumulasi sentimen yang baik bagi perdagangan saham di bursa.”Ditambah dengan sentimen saham AS yang menguat pada Rabu, kian terbuka IHSG untuk menguat pada perdagangan Kamis," kata Alfiansyah.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…