NERACA
Jakarta – Guna menunjang ekspansi bisnisnya, PT Anabatic Technologies (ATIC) Tbk tengah mencari permodalan di pasar dengan rencana menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHETD) atau right issue sebanyak 291,6 juta saham. Harga rights issue dilepas pada harga Rp 900 per saham, sehingga total dana yang diraup mencapai Rp 262,44 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektus ringkasnya yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Perseroan mengungkapkan, aksi korporasi akan digelar pada 11 Oktober setelah disetujui oleh para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 14 Agustus 2019. Pencatatan HMETD di Bursa Efek Indonesia dilaksanakan pada 11 Oktober 2019. Sementara periode perdagangan akan dimulai dari 11-18 Oktober 2019. Nantinya satu dari beberapa pemegang saham perseroan PT Artha Investama Jaya akan mengalihkan seluruh HMETD atau sebanyak 103,32 juta saham kepada TIS Inc yang juga bertindak sebagai pembeli siaga. Tis Inc wajib membeli seluruh sisa saham baru apabila setelah pemesanan tambahan dari para pemegang HMETD masih terdapat sisa saham baru.
Jika setiap pemegang saham Anabatic masing-masing merealisasikan haknya dalam rights issue ini, kecuali PT Artha Investama Jaya yang telah mengalihkan HMETD miliknya kepada TIS, komposisi kepemilikan saham perseroan akan berubah menjadi Artha Investama Jaya 30,66%, Tis Inc 35,28%, Handoko Anindya Tanuadji 12,62%, PT Sam Investama 6,40%, dan masyarakat 15,04%. Namun, apabila ada pemegang saham lama tidak melaksanakan haknya, akan terjadi dilusi efek maksimum 13,46%.
Manajemen perseroan menjelaskan, dana hasil PUT II akan digunakan untuk peningkatan penyertaan saham di PT Computrade Technology International (CTI). Sebesar Rp 248.62 miliar akan digunakan untuk peningkatan pemilikan perseroan sebanyak 87.750 saham CTI yang merupakan 29,2500% saham CTI. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan diantaranya untuk mendanai kegiatan operasional perseroan.
Hingga semester I 2019, perseroan membukukan kenaikan laba neto periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk meningkat sebesar 46,34% menjadi sebesar Rp 18,miliar, dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 12,3 miliar. Pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan sebesar pendapatan sebesar 21,03% menjadi Rp 2,82 triliun, dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 2,33 triliun.
NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…
NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…
NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…
NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…