Raup Dana Segar Rp 222 Miliar - Saham IPO ENVY Oversubscribed 46,5 Kali

NERACA

Jakarta – Penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) mencatatkan kelebihan permintaan sebanyak 46,5 kali dari jatah pooling.“Total permintaan yang diterima pada saat penawaran umum sejumlah 285 juta juta lembar saham,  merupakan permintaan atas porsi pooling dengan dana yang masuk sejumlah Rp  105,4 miliar,”kata Toto Sosiawanto, Senior Vice President PT Erdikha Elit Sekuritas sekaligus sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek di Jakarta, Senin (8/7).

Perseroan mengungkapkan, berdasarkan sistem penjatahan, sebesar 99% adalah alokasi untuk penjatahan pasti dan sebesar 1% untuk porsi terpusat (pooling). Pembukaan perdagangan saham perdana, saham ENVY dibuka langsung melejit 50% ke level Rp 555 persaam. Dalam penawaran umum perdana saham, perusahaan penyedia jasa teknologi informasi ini menawarkan 600 juta saham pada harga penawaran Rp370 per saham dengan harapan perseroan dapat mengantongi dana hasil IPO sebesar Rp222 miliar.

ENVY pun tercatat sebagai perusahaan ke-23 pada 2019 yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Direktur Utama ENVY, Mohd Sopiyan mengatakan, salah satu pendorong perusahaannya melenggang ke lantai bursa demi mendapatkan kemudahan permodalan."Sebagai perusahaan penanaman modal asing, kami cukup kesulitan untuk mendapatkan pendanaan dari bank. Padahal bisnis kami terus berkembang, dan butuh pendanaan. Dengan IPO, maka pendanaan untuk perusahaan bisa lebih mudah,"ujarnya.

Dia mengatakan, ENVY akan menjadi perusahaan yang membuat cyber security pertama yang melantai di BEI. Perseroan telah merencana penggunaan dana hasil IPO setelah dikurangi biaya biaya emisi sebesar 31,40% akan digunakan perseroan untuk kegiatan usaha sistem integrasi Informatika. Sebesar 24,56% akan digunakan perseroan untuk kegiatan usaha sistem integrasi telekomunikasi. Kemudian sebesar 2,11% akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan diantaranya untuk Future Product Development dan Existing Product Development.

Berikutnya sebesar Rp. 48. Miliar atau sebesar 22,84% akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang perseroan dan sisanya sebesar 19,09% akan digunakan perseroan sebagai modal kerja. Sepanjang tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp80,35 miliar pada tahun 2018 dan mengalami kenaikan sebesar Rp77,16 miliar atau setara dengan 2.424,90% dibandingkan pendapatan pada tahun 2017 sebesar Rp3,18 miliar.

Perseroan menjelaskan, kenaikan ini terutama disebabkan oleh pendapatan perseroan dari segmen sistem integrasi informatika sebesar Rp68,28 miliar. Selain itu, terjadi peningkatan pendapatan dari segmen sistem integrasi telekomunikasi sebesar Rp10,27 miliar atau naik sebanyak 4.272,50%, setara Rp10,51 miliar sampai akhir tahun 2018 dibandingkan dengan akhir tahun 2017 dengan nilai pendapatan Rp240 juta.

Kemudian untuk mengeja pertumbuhan bisnis, kata Sopiyan, perseroan membidik penguatan posisi sebagai penyelenggara layanan jasa keamanan informasi digital, pengembangan eksponensial layanan big data, dan layanan digital sektor keuangan, serta penguatan posisi sebagai mitra para perusahaan. Hingga akhir tahun ini, manajemen optimistis pendapatan bisa mencapai Rp102,76 miliar dan tahun depan targetnya dipatok sebesar Rp105,40 miliar. Laba bersih juga diproyeksikan mencapai Rp7,27 miliar pada tahun ini, sedangkan tahun depan sebesar Rp23,79 miliar. Aset pada tahun ini ditargetkan menyentuh Rp391,46 miliar dan pada 2022 diharapkan bisa menembus Rp545,88 miliar,” ujar Mohd. Sopiyan lebih lanjut.

Asal tahu saja, setelah penawaran umum perdana saham, komposisi pemegang saham yaitu perusahaan lokal sebanyak 25,50%, asing sebanyak 41,17% dan yang terakhir publik sebanyak 33,33%.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…