NERACA
Jakarta – Perluas penetrasi pasar di mancenegara, PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), secara resmi membuka apotek baru di Makkah dan Madinah. Apotek yang diberi nama Kimia Dawaa tersebut menyediakan layanan pesan antar bagi masyarakat luas, termasuk jamaah haji dan umrah yang membutuhkan obat-obatan dan alat kesehatan lainnya.
Sekretaris Perusahaan Kimia Farma, Ganti Winarno dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (2/7) mengatakan, perseroan membuka apotik di Mekkah dan Madinah bernama apotek Kimia Dawaa dan bagi jamaah haji dan umrah bisa berkunjung, serta diskon khusus bagi warga negara Indonesia. Sebelumnya Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek mengatakan, Kimia Farma sudah memiliki apoteknya di Tanah Suci. Saat ini tempatnya belum rapi karena masih dalam proses pekerjaan untuk tempat penyimpanan obat-obatan yang lebih aman.”Apotek Kimia Farma sudah ada sampai 36 apotek. Insya Allah sudah lebih," katanya.
Menurutnya, apotek yang dibangun Kimia Farma belum bisa menjual obat-obatan untuk keperluan dengan jumlah besar. Namun untuk keperluan jamaah perorangan sudah bisa. Nila memastikan apotek milik Kimia Farma tempatnya sudah sesuai standar, sehingga tidak perlu diragukan kualitas mutunya.
Sebagai informasi, tahun ini merupakan tahun ekspansi bagi perseroan. Pasalnya, sukses mengakuisisi PT Phapros Tbk, perseroan juga berencana mengakuisisi rumah sakit sebagai bagian dari rencana ekspansi anorganik tahun ini. Perseroan mengincar rumah sakit BUMN maupun swasta yang memberikan pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dengan akuisisi tersebut, pangsa pasar segmen farmasi KAEF yang semula 2,3% dapat meningkat menjadi 4%.”Akuisisi ini dapat memberikan kontribusi bisnis. Produk-produknya dapat complementary dengan kami. Ada lebih dari 60% itu produk baru. Ini dapat menjadi suplemen secara konsolidasi,”kata Direktur Keuangan Kimia Farma, IG Ngurah Suharta Wijaya.
Tahun ini, PT Kimia Farma Tbk mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 2,5 triliun untuk ekspansi organik mengakuisisi PT Phapros Tbk dari total belanja modal yang dianggarkan Rp 4 triliun. "Secara total belanja modal sebesar Rp4 triliun tahun ini. Untuk anorganik, Rp2,5 triliun karena kami ada banyak akuisisi seperti rumah sakit, farmasi. Tahun lalu, untuk anorganik Rp1,7 triliun,”ungkapnya.
Lahan bekas tambang selalu menyisakan dampak masalah pada kerusakan lingkungan dan juga ekonomi masyarakat sekitar. Maka guna menekan dampak dan…
Melengkapi fasilitas kesehatan bagi penghuninya dan juga menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan berkualitas di Kota Bekasi, Rumah Sakit Permata…
NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…
Lahan bekas tambang selalu menyisakan dampak masalah pada kerusakan lingkungan dan juga ekonomi masyarakat sekitar. Maka guna menekan dampak dan…
Melengkapi fasilitas kesehatan bagi penghuninya dan juga menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan berkualitas di Kota Bekasi, Rumah Sakit Permata…
NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…