Laba Bersih Bayan Resources Naik 56,48%

NERACA

Jakarta — Sepanjang tahun 2018, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membukukan pertumbuhan laba bersih 56,48%. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, laba bersih yang dikantongi perseroan senilai US$500,43 juta. Pencapaian itu tumbuh 56,48% dari realisasi US$319,81 juta pada 2017.

Selain itu, perseroan mengantongi pendapatan US$1,67 miliar. Realisasi itu naik 57,09% dari US$1,06 miliar pada 2017. Akan tetapi, beban pokok pendapatan perseroan tercatat naik lebih tinggi secara tahunan pada 2018. Jumlah yang dikeluarkan naik dari US$513,79 juta pada 2017 menjadi US$829,78 juta pada 2018.

Sementara laba kotor perseroan tercatat US$846,92 juta pada 2018. Nilai itu naik 52,99% dari US$553,57 juta pada 2017. Di sisi lain, BYAN tercatat memiliki total liabilitas US$472,79 juta pada akhir 2018. Jumlah tersebut naik 26,69% dari US$373,20 juta pada 2017. Sementara itu, total ekuitas naik lebih tinggi yakni 31,51% secara tahunan pada tahun lalu. Total ekuitas naik dari US$515,60 juta pada akhir 2017 menjadi US$678,07 juta per akhir tahun lalu.

Adapun, total aset yang dimiliki oleh BYAN tumbuh 29,48% dari US$888,81 juta pada akhir 2017 menjadi US$1,15 miliar per 31 Desember 2018. Tahun ini, perseroan memproyeksikan pendapatan di sebesar US$ 1,5 miliar sampai US$ 1,8 miliar. Selain itu, emiten yang bergerak di sektor pertambangan batubara ini yakin laba sebelum bunga dan pajak (EBITDA) sebesar US$ 400 juta sampai US$ 600 juta.

Kemudian untuk mencapai target tersebut, BYAN menyiapkan dana belanja modal tahun 2019 mencapai US$ 100 juta sampai US$ 130 juta. Adapun produksi batubara di tahun ini diprediksi akan mencapai 32 juta metrik ton sampai 36 juta metrik ton. Di tahun 2018, BYAN memproduksi batubara sebanyak 31 juta metrik ton.

BYAN juga terus mendorong efisiensi dari sisi biaya cash rata-rata di tahun 2018 sendiri sebesar US$ 33 per metrik ton. Sedangkan di tahun 2019 akan dijaga di rentang US$ 32 per metrik ton sampai US$ 34 per metrik ton. Volume penjualan batubara BYAN di tahun ini diprediksi sebesar 33 juta metrik ton sampai 37 juta metrik ton. Tahun 2018 volume penjualan batubara BYAN sebesar 28 juta metrik ton. Sebesar 19% penjualan ke pasar di Indonesia, sisanya di pasar luar.



BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…