BULL Bidik Dana Rights Issue Rp 935 Miliar

NERACA

Jakarta – Perkuat modal dalam mendanai ekspansi bisnisnya, emiten pelayaran PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) berencana menerbitkan sebanyak 3,4 miliar saham baru melalui Penambahan Modal Dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Bersamaan dengan itu, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 2 miliar saham hasil eksekusi waran. Dengan dua aksi korporasi itu, perseroan menargetkan dana senilai Rp935 miliar. Selanjutnya, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha seperti investasi, penyertaan modal, akuisisi, pembelian saham, pengurangan utang dan penambahan aset.

Untuk itu, perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada tanggal 4 April 2019, guna memperoleh persetujuan aksi korporasi tersebut. Sebagai informasi, dalam pengembangan bisnisnya, perseoan berencana untuk mendiversifikasi usahanya dengan masuk ke lini bisnis pengangkutan batu bara. Untuk itu, perseroan berencana untuk mengakuisisi satu perusahaan pengangkutan batu bara.

Direktur Utama BULL, Kevin Wong pernah bilang, hal tersebut dilakukan dengan adanya aturan pemerintah yang mewajibkan penggunaan kapal nasional untuk ekspor batu bara dan minyak sawit serta untuk impor beras pada tahun 2020 mendatang. “Ekspor batu bara lebih dari 400 juta ton, saat ini diangkut oleh kapal yang tidak ada hubungan dengan perusahaan perkapalan, tapi biasanya pakai pembelinya pihak asing. Tapi aturan mulai Mei 2020 harusnya diangkut kapal Indonesia. Kan, angkutan batu bara dari tambang ke PLT juga banyak," ujarnya.

Aturan yang dimaksud Kevin yakni Peraturan Menteri (Permendag) PM No.48 Tahun 2018 yang isinya mengubah beberapa ketentuan dalam PM 82/2017. Perubahan yang subtanstial adalah penundaan waktu penerapan kewajiban kapal nasional dari 1 Mei 2018 menjadi 1 Mei 2020. Menurut Kevin, akuisisi akan dieksekusi pihaknya pada tahun ini tepatnya di semester I, dengan dana yang berasal dari lembaga keuangan luar negeri.

Sayangnya, Kevin masih enggan menyebutkan berapa dana yang disiapkan perseroan untuk aksi akuisisi tersebut. "Batu bara kita akan akuisisi di tahun ini. Lagi kita usahakan. Tapi selesai tahun ini, di semester pertama. Perdanaan nanti dari luar ya,"ungkapnya.

 

BERITA TERKAIT

Lagi, BTN Syariah Raih Penghargaan Best Islamic Bank 2025

Jelang rencana spin off, BTN Syariah, Unit Usaha Syariah milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali sukses meraih…

RSM Rayakan 40 Tahun di Indonesia - Kekuatan Ekonomi Indonesia Makin Diperhitungkan

Rayakan hari jadi ke-40 hadir di Indonesia, RSM, network firma audit, pajak, dan konsultasi terbesar ke-enam di dunia, menyambut para…

Rapatkan Barisan Bersama SP BUMN - SP PLN Siap Kawal Asta Cita Pemerintahan Prabowo Gibran

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Bangsa, Serikat Pekerja PLN (SP PLN) bersama Forum Komunikasi Serikat Pekerja BUMN (Forkom BUMN) menggelar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

RSM Rayakan 40 Tahun di Indonesia - Kekuatan Ekonomi Indonesia Makin Diperhitungkan

Rayakan hari jadi ke-40 hadir di Indonesia, RSM, network firma audit, pajak, dan konsultasi terbesar ke-enam di dunia, menyambut para…

Rapatkan Barisan Bersama SP BUMN - SP PLN Siap Kawal Asta Cita Pemerintahan Prabowo Gibran

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Bangsa, Serikat Pekerja PLN (SP PLN) bersama Forum Komunikasi Serikat Pekerja BUMN (Forkom BUMN) menggelar…

Demo Tidak Seramai Diklaim, Layanan Ojol Masih Berjalan Normal

Aksi unjuk rasa serikat pengemudi ojek online (ojol) yang sebelumnya diklaim bisa mencapai ratusan ribu driver ojol dan disertai offbid…