Produktivitas SDM di Era Revolusi Industri 4.0

 

Oleh :Untung Juanto ST.,MM., Pengamat Inovasi SDM

Industrial Revolution 4.0 dimulai sejak tahun 2000an sampai saat ini yang merupakan era penerapan teknologi modern, antara lain teknologi fiber dan sistem jaringan terintegrasi, yang bekerja di setiap aspek ekonomi, dari hulu sampai ke hilir, end to end process. Sementara revolusi industri sebelumnya yaitu Industrial Revolution 1.0 terjadi pertama kali di Inggris, kemudian menyebar ke daratan Eropa dan Amerika pada pertengahan abad ke-17. Industrial Revolution 2.0 terjadi pada pertengahan abad ke-18 di Eropa dimulai dengan pemanfaatan tenaga listrik untuk mempermudah serta mempercepat proses produksi. Selanjutnya Industrial Revolution 3.0 berkembang pada abad ke-20 terutama di Amerika Serikat, dengan diperkenalkannya sistem teknologi informasi dan komputerisasi untuk menunjang otomatisasi produksi menyebar begitu cepat dari daratan Eropa sampai ke negara negara di Asia.

Revolusi industri 4.0 dimulai dengan pembauran teknologi yang mampu menghapus batas-batas penggerak aktivitas ekonomi dari perspektif fisik dan digital. Pembauran teknologi tersebut mampu mengintegrasikan faktor sumberdaya manusia, instrumen produksi, serta metode operasional, dalam mencapai tujuan. Karakteristik revolusi industri 4.0 ditandai dengan berbagai teknologi terapan yaitu advanced roboticsartificial intelligenceinternet of thingsvirtual and augmented realityadditive manufacturing, serta distributed manufacturing yang mampu mengubah pola produksi dan business model di berbagai sektor industri.

Kemajuan teknologi di era globalisasi telah bertransformasi terhadap mapping perekonomian di Indonesia khususnya di sektor industri. Salah satu fase penting dalam perkembangan teknologi adalah munculnya revolusi industri gelombang ke-4 atau  yang di kenal sebagai Industrial Revolution 4.0. Istilah revolusi industri 4.0 ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2012 pada saat pemerintah Jerman memperkenalkan strategi pemanfaatan teknologi yang di sosialisasikan sebagai Industrie 4.0 yang diimplementasikan melalui peningkatan teknologi sektor manufaktur, penciptaan kerangka kebijakan strategis yang konsisten dalam menghadapi kompetisi global untuk membangun kompetensi daya saing internasional. Fase industrial revolution 4.0.  bersifat disruptive  artinya merusak tatatan lama yang sudah ada digantikan dengan tatanan baru yang lebih baik. 

Melalui penerapan teknologi modern, sektor industri mampu mengembangkan pendayagunaan dan optimalisasi setiap aktivitas ekonomi mulai dari pengadaan modal, proses produksi, hingga layanan kepada konsumen. Kehadiran industri 4.0 bisa meningkatkan perekonomian negara-negara berkembang dan mendorong terwujudnya agenda-agenda pembangunannya. Adanya kekhawatiran terjadinya gap yang semakin besar diantara negara-negara berkembang dengan negara maju yang mampu mengaplikasikan teknologi modern dan dampak penerapan teknologi terhadap peran tenaga kerja untuk kemajuan negaranya.

Implementasi revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi SDM di Indonesia untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Untuk itu, diperlukan pelaksanaan program peningkatan keterampilan para tenaga produktif dalam upaya untuk peningkatan kualitas SDM. Revitalisasi kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada bidang ScienceTechnologyEngineeringArts, dan Mathematics (STEAM) pada level  unit pendidikan vokasi seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Politeknik. Generasi muda Indonesia merupakan penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan. Pengembangan konsep link and match dunia pendidikan dengan industri 4.0 berbagai daerah dengan melibatkan tenaga expert dari sektor industri sebagai instruktur.

Untuk mendorong percepatan implementasi industri 4.0 di Indonesia diperlukan kerja sama dalam upaya peningkatan reseach dan development di Indonesia. Dalam upaya tersebut dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri dan pihak akademisi.  Pemerintah berkewajiban  membuat kebijakan yang mendorong pemanfaatan teknologi seperti pemberian insentif untuk investasi teknologi penerapan industri 4.0. Pelaku industri perlu memanfaatkan teknologi yang terkini pada proses produksinya agar lebih efisien. Lembaga akademisi harus mulai aktif melakukan R&D yang berfungsi untuk memacu daya saing industri indonesia di tingkat internasional.

Revolusi industri 4.0 yang tengah bergulir memberikan kesempatan bagi pengembangan dan penguatan industri nasional dan memberikan landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan. Untuk mendukung implementasi roadmap revolusi industri 4.0 perlu mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital dengan cara penguatan broadband speed dan kemampuan digital dengan melibatkan sektor publik dan sektor swasta untuk investasi pada platform digital. Misalnya komputasi cloud computing, data center, serta security management. Langkah akselerasi penerapan industri 4.0 dimulai dari sosialisasi program Kemenperin   untuk menjadikan agenda nasional hingga menyiapkan kompetensi SDM dan infrastruktur digital. Sementara teknologi diperlukan guna membangun konektivitas yang terintegrasi di seluruh wilayah Indonesia menjangkau daerah terpencil. Revolusi industri 4.0 merupakan lompatan besar di sektor manufaktur, dengan pemanfaatan teknologi otomatisasi tinggi yang didukung dengan infrastruktur berbasis internet pada proses supply chain management terutama pada industri manufaktur. 

Revolusi industri 4.0 dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sehingga akan terjadi penurunan biaya produksi (cost effective). Hal ini dapat menyebabkan harga produk tersebut turun, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya beli dan mudah dijangkau bagi kalangan berpendapatan rendah dan meningkatkan daya saing global. Beberapa industri yang sudah menerapkan sistem industri 4.0 nilai efisiensinya sangat tinggi bisa mencapai 30 persen. Implementasi Revolusi Industri 4.0 yang sukses akan mampu mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Kemudian, terjadi peningkatan produktivitas dengan adopsi teknologi dan inovasi, serta mewujudkan pembukaan banyak lapangan kerja baru.

Kerja Terintegrasi

Untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan tersebut, pada tahap awal implementasinya terdapat lima sektor industri yang diprioritaskan pengembangannya untuk menjadi pionir, yakni industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, serta elektronika. Dengan teknologi nantinya karyawan tidak perlu kerja ke kantor cukup bawa laptop yang terintegrasi dengan wifi. Misalnya ahli desain, mereka bisa bekerja di rumahnya sendiri bisa menghasilkan produk di tempat yang tidak perlu besar, sehingga akan terjadi mass customize production. Kompetensi tersebut dapat dibangun dari pendidikan usia dini mengingat pada masa tersebut merupakan usia emas bagi perkembangan otak manusia sebagai prasyarat untuk dapat mengikuti pendidikan-pendidikan selanjutnya. 

Kecukupan rasio dan distribusi jumlah tenaga pengajar secara proporsional terhadap SDM dari tingkat dasar sampai universitas di seluruh wilayah indonesia agar tidak terjadi gap yang signifikan. Sertifikasi tenaga pengajar perlu diperhatikan oleh Pemerintah agar memiliki kualitas yang unggul dengan kualitas yang sama di seluruh wilayah Indonesia. Proses belajar-mengajar yang modern maka peran teknologi menjadi penting sampai daerah-daerah terpencil. Dari sisi content Indonesia perlu membuat kurikulum yang tepat sasaran dan tepat guna sesuai kebutuhan menghadapi perubahan teknologi yang sangat cepat terutama pada industri e-commerce dan digital.

Di Indonesia masih banyak terjadi ketidaksesuaian antara pendidikan, kesesuaian pendidikan dengan bidang pekerjaan yang ditekuni sehingga di era disrupsi teknologi saat ini diperlukan SDM Indonesia yang memiliki kemampuan inovasi, kreatifitas dan kewirausahaan sebagai syarat untuk memenangkan persaingan ke depan. SDM yang efisien dan produktif hanya mampu untuk survive dan agar bisa menang dalam persaingan di lingkup global maka dibutuhkan tambahan inovasi, kreatifitas dan jiwa entrepreneurship yang di bentuk mulai dari usia dini.

Revolusi industri 4.0 diharapkan memberi manfaat untuk kepentingan manusia, lingkungan, dan mampu mendorong pengembangan kapasitas manusia, sehingga menjadi semakin terdidik dan terampil. Akses terhadap teknologi yang terjangkau dengan mudah, sehingga bisa diterapkan di semua daerah. Kemajuan teknologi diharapkan mampu menghasilkan keterbukaan informasi dan menggeser paradigma lama yang saling menjatuhkan antara sesama pelaku industri tetapi bisa berkolaborasi untuk saling mendukung melampaui ekspektasi konsumen memenuhi demand dan latent demand.

Revolusi Industri 4.0 diharapkan mampu memberikan solusi dengan mengidentifikasi area strategis dalam rangka meningkatkan kecepatan, fleksibilitas, produktivitas dan kualitas output. Menganalisa dampak pemanfaatan teknologi dalam jangka panjang, terutama terhadap penyerapan tenaga kerja dan mempersiapkan infrastruktur, serta program pendidikan dan keterampilan sehingga mampu meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia.

 

BERITA TERKAIT

Pemberantasan Narkoba Tanggung Jawab Kolektif Selamatkan Bangsa

    Oleh: Khalilah Nafisah, Pengamat Sosial Kemasyarakatan   Isu peredaran narkoba di Indonesia terus menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Pada…

Kesiapan Total Pemerintah Tekan Ancaman Karhutla

    Oleh: Ratna Soemirat,  Ahli Tata Kelola Lingkungan Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi ancaman serius bagi lingkungan, kesehatan,…

Paket Stimulus Baru Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Oleh: Dhita Karuniawati,  Peneliti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia   Dalam upaya mempercepat pemulihan dan mendorong pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Opini

Pemberantasan Narkoba Tanggung Jawab Kolektif Selamatkan Bangsa

    Oleh: Khalilah Nafisah, Pengamat Sosial Kemasyarakatan   Isu peredaran narkoba di Indonesia terus menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Pada…

Kesiapan Total Pemerintah Tekan Ancaman Karhutla

    Oleh: Ratna Soemirat,  Ahli Tata Kelola Lingkungan Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi ancaman serius bagi lingkungan, kesehatan,…

Paket Stimulus Baru Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Oleh: Dhita Karuniawati,  Peneliti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia   Dalam upaya mempercepat pemulihan dan mendorong pertumbuhan…