Kepala BI Jabar : Pertumbuhan Jabar Akan Naik Setelah Adanya Tol Bocimi

Kepala BI Jabar : Pertumbuhan Jabar Akan Naik Setelah Adanya Tol Bocimi

NERACA

Sukabumi - Adanya Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) yang ditargetkan rampung pada tahun 2019 mendatang, tentunya akan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat (Jabar).

"Ketika dihitung pertumbuhannya mencapai sekitar 0,76%, saat ini laju ekonomi di Jabar berada di angka 5,39%," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jabar Wiwiek Sisto Widayat usai rapat identifikasi potensi daerah menghadapi terbangunya jalan tol Bocimi bertempat di Balaikota Sukabumi, Rabu (20/12).

Wiwiek menjelaskan, bukan hanya akan menyumbang terhadap pertumbuhan  ekonomi di Jabar saja, melainkan juga akan memberikan dampak terhadap daerah-daerah yang terlewati oleh jalan tol tersebut. Seperti Kabupaten Sukabumi dan Bogor."Jadi bukan hanya kepada pertumbuhan ekonomi di Jabar saja, tapi juga sangat berpengaruh terhadap daerah-daerah yang akan dilewati oleh akses jalan tol tersebut," terang Wiwiek.

Untuk Kota Sukabumi sendiri, lanjut Wiwiek, kalau dilihat dari struktur ekonomi, sebagian besar didorong oleh barang-barang dagang besar dan eceran, serta kontruksi dan transportasi. Tapi, dalam perjalanan nantinya itu akan bergeser, bisa saja setelah adanya tol tersebut jasa tranportasi dan kontruksi lebih mendominasi.

Selain iu juga kata Wiwiek, akan tumbuhnya investasi baik itu Penanaman Modal Asing (PMA) ataupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), itu secara alami akan masuk  begitu saja. Tapi, kata dia, PMA nya tidak akan banyak, lebih kepada PMDN nya, sebab tambah Wiwiek, semua material bahan untuk pembangunan tol itu bisa didapatkan dalam negeri, kemudian konsorsium yang membiayai juga banyak dalam negeri."Seperti pembangunan tol seroja dibiayai oleh perbankan syariah, itu hebat bukan. Nah Bocimi harapnya seperti itu, tentunya pemerintah juga nantinya akan masuk," beber Wiwiek.

Saat ini yang penting, langkah anstispasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Sukabumi, yaitu harus secepatnya bergerak. Artinya, pemda harus tahu daerah mana saja yang akan dilewati oleh jalan tol, kemudian harus tahu titik lokasi yang akan dijadikan pintu keluar jalan tol tersebut."Pemkot Sukabumi harus bergerak cepat melakukan antisipasi. Maksudnya, seperti apa setelah jalan tol nanti beres, apa saja yang harus dilakukan agar bisa menguntungkan daerahnya," tandas Wiwiek.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi Rudi Juansyah mengatakan, pemda sendiri sudah melakukan antisipasi dini terhadap hadirnya Bocimi nanti, termasuk sektor pertumbuhan ekonominya sudah dilakukan kajian-kajian. Artinya, kata Rudi, pihaknya optimis dengan pembangunan tol tersebut akan memberikan angin positif bagi Pemkot Sukabumi."Pasti akan memberikan dampak positif bagi kota Sukabumi dengan adanya jalan tol Bocimi. Tapi dnegan catatan masyarakatnya juga mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan apa saja yang dijadikan peluang usaha yang harus dikembangkan," terangnya.

Rudi juga tidak menutup kemungkinan jika di kota Sukabumi nanti akan dibutuhkan kawasan ekonomi khusus (KEK). namun tergantung dari pelaku usahanya, pemerintah tinggal menyediakan lahanya."Mudah-mudahan tahun depan kita akan susun rencana aksinya, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," pungkas Rudi. Arya

 

 

 

BERITA TERKAIT

PT Timah Sosialisasikan Perubahan Regulasi Perkuat Tata Kelola Tambang

NERACA Jakarta -  PT Timah Tbk menyosialisasikan perubahan regulasi dalam memperkuat tata kelola tambang bijih timah darat dan laut sistem…

Menhut Komitmen Kurangi Emisi dengan Menghitung Jejak Karbon

NERACA Jakarta - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan pihaknya berkomitmen untuk dapat mengurangi emisi karbon, salah satu langkahnya…

Kementerian PKP: Dukungan Danantara Kabar Baik untuk Program Perumahan

NERACA Jakarta -  Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Sri Haryati mengungkapkan dukungan Rp130 triliun dari…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PT Timah Sosialisasikan Perubahan Regulasi Perkuat Tata Kelola Tambang

NERACA Jakarta -  PT Timah Tbk menyosialisasikan perubahan regulasi dalam memperkuat tata kelola tambang bijih timah darat dan laut sistem…

Menhut Komitmen Kurangi Emisi dengan Menghitung Jejak Karbon

NERACA Jakarta - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan pihaknya berkomitmen untuk dapat mengurangi emisi karbon, salah satu langkahnya…

Kementerian PKP: Dukungan Danantara Kabar Baik untuk Program Perumahan

NERACA Jakarta -  Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Sri Haryati mengungkapkan dukungan Rp130 triliun dari…