Intip Penawaran Bisnis Dari Dapur Coklat

Makanan dan minuman dengan bahan baku coklat memang sangat banyak variannya. Salah satu gerai cokelat ternama di Ibukota adalah Dapur Cokelat. Berdiri sejak 16 tahun silam, dapur cokelat adalah pionir toko cokelat di Indonesia.  Jika ingin bisnis dengan brand ternama kini tidak perlu bingung.  Karena sejak dua tahun lalu, Dapur Cokelat resmi menawarkan waralaba. Kini, Dapur Cokelat memiliki 23 gerai yang 11 diantaranya gerai milik mitra. Dapur Cokelat berkantor pusat di Serpong, Tangerang dengan gerai yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, Pekanbaru dan Makassar.

Pratomo Yusuf, Direktur Dapur Cokelat mengatakan, Dapur Cokelat mematok biaya waralaba Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar. Dengan biaya investasi sebesar itu, mitra berhak memakai merek dagang selama 10 tahun. Investasi tersebut juga sudah mencakup biaya renovasi Rp 300 juta-Rp 600 juta yang sesuai standar Dapur Cokelat. Mitra juga dilengkapi peralatan, termasuk peralatan promosi dan pelatihan karyawan. Nilai investasi awal ini juga sudah termasuk franchise fee dan opening fee.  "Bagi calon mitra yang tertarik bisa menanyakan detail rincian biaya ke kantor pusat," kata Pratomo.

Untuk distribusi bahan baku, pusat hanya akan mengirim bahan baku setengah jadi. Selnjuta mitra usaha tinggal melanjutkan proses finishing yang kemudian dijual di gerai masing-masing.

Pratomo mengatakan, setiap dua hari sekali dilakukan pengiriman produk dari pusat ke gerai. Dalam sebulan, mitra bisa mengeluarkan biaya bahan baku berkisar Rp 200 juta-400 juta. "Tergantung penjualan outlet itu sendiri, biaya tidak selalu pasti segitu," kata Pratomo.

Dapur Cokelat memiliki rentang harga yang luas. Harga terendah ada pada produk lollipop, yaitu Rp 8.250, sedangkan harga tertinggi adalah kue tart yang di atas Rp 1 juta. Menurut Pratomo, harga jual gerai yang berada di Jabodetabek sama semua. Sementara mitra diluar Jabodetabek bebas menetapkan harga jual. Namun, tetap harus mendapat persetujuan pusat. Produk Dapur Coklat terdiri dari regular cake (kue tart), praline (cokelat), snack, personal cake, decoration cake dan tartlet.

Mengenai rata-rata omzet yang diperoleh setiap bulan, Pratomo enggan menyebut angka. Namun, Pratomo memperkirakan, mitra bisa mendapatkan modalnya dalam 2,5 sampai 3 tahun. "Dengan syarat situasi perekonomian normal dan daya beli bagus," ungkapnya. Laba bersih bisnis ini berkisar 15%-20%.

Seperti diketahui, bicara Dapur Coklat berawal dari sang pemilik Ermey Trisniarty yang gemar terhadap cokelat sejak kecil. Kegemarannya yang besar terhadap coklat,  memutuskan untuk membuka bisnis coklat di tahun 2001. Dengan mengusung nama “Dapur Cokelat” Ermey mencoba menawarkan sebuah konsep yang unik bagi para penggemar makanan manis ini. Ia membuat suasana di dalam outlet seperti halnya ruangan dapur, lengkap dengan furniture kitchen set serta perabot rumah tangga lainnya yang sering ditemui di rumah para konsumen. Inilah yang memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumennya, sehingga mereka merasa betah dan tak segan untuk kembali lagi ke Dapur Cokelat.

Sebelum meraih kesuksesannya seperti sekarang ini, dulunya Ermey memulai bisnis kue dan permen coklat dengan menerima pesanan di rumah. Kegiatan tersebut dimulainya sejak tahun 1994 ketika Ia masih berstatus sebagai mahasiswa. Meskipun saat itu bisnisnya baru skala rumahan, namun Ermey yang akrab dipanggil Eyi ini aktif mempromosikan produknya ke berbagai teman dan kerabat dekatnya. Dan ternyata strategi tersebut berhasil, hingga pesanan pun mulai berdatangan setiap harinya. Kondisi inilah yang mendorong mantan karyawati hotel ini mulai menggeluti bisnis cokelatnya dengan serius, mengingat peluang pasar di bisnis ini masih sangat bagus.cokelat

Setelah resign dari sebuah hotel yang ada di Jakarta, Ermey menggandeng dua rekannya untuk membuka toko coklat yang berbeda dari toko lainnya. Dengan modal patungan sebesar Rp 75 juta untuk setiap orangnya, mereka menyewa sebuah tempat di jalan KH Ahmad Dahlan, Jakarta Selatan dan membeli peralatan masak yang diperlukan untuk bisnis cokelatnya. Sesuai ide yang telah mereka sepakati, akhirnya dibangunlah sebuah toko cokelat dengan konsep dapur yang sangat homy. Tak heran jika bisnis ini dengan mudahnya menarik minat para konsumen, karena konsep yang ditawarkan memberikan kesan nyaman kepada setiap pengunjungnya. Berkat keunikan dekorasi toko yang ditampilkan serta kualitas rasa cokelat yang ditawarkan Ermey, kini dapur cokelat telah berkembang pesat dan dengan sistem kemitraan.

BERITA TERKAIT

Konser Tawa 2025 Satukan Musik dan Stand-up Comedy

  NERACA Jakarta - Tiga Kreasi, Creative Agency dalam bidang hiburan dan acara kreatif membuat gebrakan baru dengan menyandingkan antara…

PropertyGuru Indonesia Property Awards 2025 Hadirkan Kategori Baru

  NERACA Jakarta - Program PropertyGuru Indonesia Property Awards telah meluncurkan edisinya yang ke-11, menandai dimulainya dekade baru dalam merayakan…

Tertarik Investasi Saham di AS, Inilah Rekomendasi Lima Aplikasi yang Tersedia di Indonesia

  NERACA Jakarta - Dengan ketidakpastian ekonomi global yang semakin meningkat dan nilai tukar rupiah yang terus berfluktuasi, investor retail…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

Konser Tawa 2025 Satukan Musik dan Stand-up Comedy

  NERACA Jakarta - Tiga Kreasi, Creative Agency dalam bidang hiburan dan acara kreatif membuat gebrakan baru dengan menyandingkan antara…

PropertyGuru Indonesia Property Awards 2025 Hadirkan Kategori Baru

  NERACA Jakarta - Program PropertyGuru Indonesia Property Awards telah meluncurkan edisinya yang ke-11, menandai dimulainya dekade baru dalam merayakan…

Tertarik Investasi Saham di AS, Inilah Rekomendasi Lima Aplikasi yang Tersedia di Indonesia

  NERACA Jakarta - Dengan ketidakpastian ekonomi global yang semakin meningkat dan nilai tukar rupiah yang terus berfluktuasi, investor retail…